TPNPB – OPM Klaim 4 Anggotanya Gugur Di Medan Perang Merupakan Bagian dari Perjuangan Rebut Kemerdekaan

oleh -43 Dilihat

JAYAPURA, METROTIMOR.ID– Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka ( TPNPB – OPM) berduka atas tertembaknya empat anggota dalam kontak senjata dengan aparat gabungan TNI – Polri di Tembagapura, Minggu ( 15/3/2020)  .

Juru bicara TPNPB – OPM Sebby Sembo dalam siaran persnya yang di peroleh Metrotimor.id , Selasa 17 Maret 2020 siang tadi, mengatakan dalam kontak senjata tersebut empat anggota TPNPB tewas dan lainnya mengalami luka – luka.

” Kami saat ini umumkan duka  nasional mendalam atas kematian 4  anggota tentara kami di medan perang di Tembagapura, Papua Barat,” ucapnya berduga.

Menurut Sebby 4 orang anggota TPNPB yang tewas itu merupakan bagian dari perjuangan untuk mendapatkan kemerdekaan.

” Kematian 4 orang tentara dan dua orang yang ditembak mendadak ini adalah perang untuk memperoleh kemerdekaan. Jadi atas nama leluhur orang Papua, kami mengatakan tambang emas freeport di Tembagapura harus segera dihentikan dan ditutup,” tegasnya.

Sebby menegaskan bahwa TPNPB – OPM tetap akan melanjutkan perjuangan menuntut ditutupnya operasi tambang PT Freeport Indonesia di Tembagapura.

” Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat segera menghentikan operasi tambang emas Freeport di Tembagapura karena tambang ini yang menjadi pemicu penyebab masalah yang terjadi di Papua,” ucap Sebby.

Sebby menyebutkan, 4 anggota TPNPB – OPM yang gugur di medan perang adalah Mayor Pensiun Mudah Wakar (45) Sersan Mayor Moni Wakar (30) Mayor Lani Magai (30) dan seorang tentara wanita Letnan Dua Lera Magai (28).

Sementara dua orang anggota lainnya yang luka tembak adalah Letnan Kolonel Epina Magai dan Letnan Satu  Sikop Lawiya Magai.

Sebelumnya yang diberitakan media ini, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal mengatakan aparat gambungan TNI – Polri akan tetap melakukan penegakkan hukum terhadap anggota KKB yang meresahkan masyarakat  di Papua.

Pewarta : Tim Metrotimor.id group

Editor: Agustinus Bobe

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *