Silsila Dan Marga Isu Dalam Sejarah

oleh -66 Dilihat

Editor: Agustinus Bobe,

SoE, METROTIMOR.ID-Silsilah asal usul dan hubungan keluarga sampai beberapa generasi sementara sejarah adalah merupakan sesuatu yang terjadi di masa lampau dimana peristiwanya bisa dilacak lewat suatu alur asal-usulnya.

Meski pun para sejarawan memiliki sejumlah perbedaan dalam penafsiran tetapi ada yang menyebutkan sejarah itu adalah biografi orang – orang besar.

Sabtu, 18 Juli 2020 WITA – Selesai, bertempat di Kediaman Usi Koli Obet Isu, Sonaf Boibalan Niki-Niki, Amanuban Tengah – TTS. Perhimpunan Marga Isu (PERMAI) menggelar pertemuan dengan menghadirkan para orang tua dari generasi Isu dari tiga tempat yaitu Noebunu, Lakat dan Taebesa juga turut serta hadir Amaf-Amaf yang tersebar di Amanuban.

Sebagai pemandu jalannya pertemuan Usi Koli Obet Isu mengemukakan bahwa sudah saatnya silsilah dan sejarah keluarga Isu perlu di jernihkan agar generasi sekarang dan regenerasi yang akan datang untuk mengetahuinya secara utuh sehingga tidak setengah-setengah atau harus mendapat ceritra dari orang atau sumber lain yang belum tentu jelas sumbernya.

Beberapa situs atau kuburan Marga Isu pun telah digali dan dipugar tanpa merubah bentuk aslinya, batuan yang sudah ada sejak zamannya digunakan kembali dan diperkuat dengan material model sekarang.

Tujuannya untuk generasi yang akan datang ketika berkunjung ke situs bisa melihat bahwa ada bukti fisik dari cerita silsilah dan sejarah marganya.

Di tempat terpisah Muhamad Syah Isu, SE., MM. Sapaan  karip dawannya Koli Lemo Isu Koordinator Inisiator PERMAI  yang dapat memantau jalannya pertemuan secara daring  online menuturkan bahwa yang melatar belakangi diselenggarakannya pertemuan ini tentunya sangat beralasan.

Pertama adalah sampai saat ini cerita tentang silsilah dan sejarah Isu masih berupa tutur yang mana kita sama-sama tau bahwa lambat laun para orang tua yang menguasai tutur akan berkurang, apalagi belum tertulis secara terstruktur dan utuh, sehingga generasi Isu sekarang dan yang akan datang kalau tidak mempelajari tutur tentu akan mengalami kesulitan dalam mempelajari atau menceritrakan silsilah dan sejarah marganya.

Kedua dengan adanya akses terhadap media yang serba terbuka dan cepat ini, orang lain diluar Marga Isu dengan pemahamannya dan sumbernya sendiri, menuliskan di berbagai media bahkan sampai di seminarkan pula yang tentunya berbeda dengan silsilah dan sejarahnya turunan keluarga Isu.

Ketiga Adanya Situs (Kuburan) seperti Tef Isu, Boy Isu, Tua Isu, Keke Isu, Situs Fetor Noebunu dan Fetor Noehombet yang menunjukkan bahwa mereka ada orang-orang yang pernah memerintah bersama Raja Nope (Uis Amnanut Amanuban) masing-masing sesuai Zamannya.
Keempat tentu sebagai generasi Isu harus dan tau bahwa masih ada rakyat (Kolo Manu) yang menyapa Marga Isu dengan Koil Aby, orang lain akan bertanya mengapa demikian panggilnya, maka generasi marga Isu harus memahaminya karena tatanan dalam tradisi orang timor (atoin pah meto) yang masih berjalan hingga hari ini harus di pelihara dan di lestarikan. Intinya kita harus tau tentang marga kita sendiri karena marga itu identitas keluarga suatu suku/klan juga pengakuan atas darah ayah yang tidak akan putus.

Peserta pertemuan yang cukup aktif Usi Koli Emu juga menyatakan harapannya agar PERMAI segera dilegalkan agar kedepan bisa menyusun rencana-rencana program untuk pemberdayaan masyarakat khusunya komunitas tenun ikat di berbagai pelosok TTS. Semua peserta juga bersepakat untuk mendukung dan memberi kesepakatan kepada para inisiator PERMAI segera merampungkan perangkat-perangkat organisasinya, sehingga bisa diagendakan untuk dideklarasikan, agar Marga Isu bisa menjadikannya sebagai wadah dalam menjembatani dan menyelesaikan berbagai persoalan di segala aspek kehidupan, sosial dan bermasyarakat.

Penulis : M Syah Isu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *