Camat dan Kades Akui, 10 Warga Rote Timur Jalani Karantina

oleh -191 Dilihat
oleh

BA’A,METROTIMOR.ID–Pasca diumumkan dua pasien positif Covid-19 di Kabupaten Rote Ndao, sesuai hasil swab yang diumumkan Gugus Tugas Covid-19 Provinsi NTT, sudah 10 warga dua desa di Kecamatan Rote Timur dijembut dan dibawa untuk menjalani karantina terpusat di Rusun Ne’e.

Penjabat (Pj) Kepala Desa Lakamola Ren Lolu yang dikonfirmasi wartawan, Jumat (15/5/2020), melalui telepon genggamnya mengatakan, Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Rote Ndao pada Selasa (12/5), telah menjemput warga positif hasil swab bersama tiga anggota keluarga serumah, untuk dibawa menjalani karantina di Rusun Ne’e.

Menurutnya, awalnya ayah dari pasien positif tersebut pulang dari Papua, pada saat itu sang ayah berstatus Orang dari Area Risiko (OAR) sesuai hasil rapid test reaktif, sehingga dilakukan tracing dan dibawa keluarganya, termasuk pasien positif swab tersebut untuk dikarantina terpusat di Rusun Ne’e. Setelah itu, hasil rapid test anak tersebut reaktif juga dan dirawat selama 14 hari dan mereka dipulangkan.

Dikatakan Pj Kades, mereka berdua sudah pulang ke rumah sekitar dua minggu lalu. Saat itu karena mereka sudah kembali jadi dilakukan doa bersama oleh majelis gereja setempat.

“Sesuai informasi yang diperolehnya bahwa setelah hasil swab datang, Selasa (12/5), anak tersebut positif, sementara bapaknya negatif,” kata dia.

Menurutnya, anak tersebut sudah sempat berinteraksi dengan teman-teman sebaya di lingkungannya, sehingga pemerintah desa telah berkoordinasi dengan Puskesmas agar kalau bisa semua warga di lingkungan itu harus dilakukan rapid test untuk memastikan apakah ada dampak atau tidak. Namun, Puskesmas katakan masih berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan terlebih dahulu.
Sementara tindakan yang sudah dilakukan, kata dia, pemerintah desa sudah melakukan penyemprotan disinfektan di wilayah tersebut, sambil berkoordinasi dengan Tim Gugus Kecamatan untuk melakukan penyemprotan lanjutan.

Selain itu, telah mengeluarkan larangan kepada warga di lingkungan tersebut untuk sementara waktu tidak keluar dan orang dari luar juga tidak boleh masuk, sehingga bisa meminimalisir risiko penularan.

Terpisah, Camat Rote Timur Refli Therik mengakui bahwa pada Rabu (13/5) sekitar pukul 19.15 Wita di Desa Papela telah dilaksanakan penjemputan pasien positif swab bersama lima orang warga lainnya yang terindikasi melakukan kontak, oleh tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Rote Ndao.

Menurutnya, saat penjemputan enam warga tersebut disaksikan dirinya, Danposal Papela, anggota Posramil, anggota piket Polsek Rotim, tim Medis Puskesmas Eahun, dan Relawan Covid Desa Papela.

Refli Therik berharap agar masyarakat mematuhi protokol yang dianjurkan pemerintah agar terhindar dari Covid-19.
Juru Bicara Gugus Tugas Gugus Tugas Percepatan Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Rote Ndao dr Widyanto P Adhy ketika dikonfirmasi terkait berapa jumlah kontak tracing yang sudah dilakukan dan apakah mereka masuk dalam daftar yang sudah ada atau kontak baru, serta bagaimana perlakuannya, tidak menjawab secara rinci.

dr Adhy dalam pesan Whatsapp hanya mengatakan bawa contact tracing sudah, sedang, dan terus dilakukan. Dan kalau sudah dilakukan tracing akan dipantau kesehatannya dan dikarantina/diisolasi baik karantina mandiri, karantina desa, dan karantina terpusat di Rusun Ne’e.

Ketika ditanya jumlah pasti hasil tracing yang sudah dijemput dan dibawa untuk dikarantina terpusat, dr Adhy menjawab singkat bahwa ada yang sudah dijemput. (*MTID)

Responses (50)

  1. mikaspa.com
    Yang Biao는 기뻐했습니다. 이 노신사는 아마도 바보가 아닐 것입니다.Yang Biao의 고통스러운 이마에는 식은 땀이 뚝뚝 떨어졌습니다. “기억하고도 여전히 나를 때렸습니까?”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *