Warga Sikka Tak Mampu Bayar Tagihan RSUD Larantuka Mencapai 14,180 Juta: Begini Langkah Dinsos Flotim

oleh -209 Dilihat

 

LARANTUKA,METROTIMOR.ID-– Seorang warga asal Sikka berinisial MD, kelahiran 20 Maret 1982, tidak mampu membayar biaya persalinan anak kembarnya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Larantuka pada Senin, 13 Mei 2024. Total biaya yang harus ditanggung MD mencapai 10 juta rupiah pada hari itu, termasuk biaya UGD dan kamar operasi. Hingga tanggal 15 Mei 2024, biaya perawatan membengkak menjadi 14,180 juta rupiah.

MD, yang belum memiliki BPJS aktif, mengalami kesulitan besar dalam membayar tagihan rumah sakit. Prihatin akan keadaan ini, seorang kerabat yang menjaga MD mengungkapkan situasi tersebut kepada awak media pada Rabu, 15 Mei 2024 malam. Kerabat MD yang berinisial T merasa bingung harus berbuat apa karena BPJS MD baru akan aktif pada 23 Mei mendatang.

READ  Yopich Y Magang Pastikan Pers Persembahkan Yang TerbaikĀ 

Untuk mengatasi situasi ini, kerabat MD segera menghubungi Kepala Dinas Sosial Kabupaten Flores Timur, Benediktus Herin. Menanggapi hal ini, Herin menyarankan agar segera dibuatkan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari kelurahan setempat dan melengkapi berkas dengan surat rawat inap dari RSUD Larantuka. “Besok segera buatkan surat SKTM dari kelurahan setempat ya, dengan surat rawat inap dari RSUD Larantuka lalu semua berkas dibawa ke Dinas Sosial Flotim sehingga saya bisa membantu mengatasi kesulitan Ibu MD dengan kedua bayi kembarnya,” jelas Benediktus Herin melalui telepon WhatsApp.

READ  Kepala Dinas Lingkungan Hidup TTS Pimpin Upacara Hardiknas Di SMAN 1 Soe

Dalam kesempatan terpisah, awak media juga menghubungi Sekretaris Daerah (Sekda) P. Pedo Maran. “Baik, saya koordinasi dengan Direktur RSUD dulu ya Ina,” ujar Sekda Pedo Maran kepada awak media.

Berdasarkan data yang dikumpulkan, MD tidak memiliki keluarga di Flores Timur dan hanya kerabat yang memantau perkembangan proses kelahiran bayi kembarnya. Bantuan dari Kepala Dinas Sosial Kabupaten Flores Timur, Benediktus Herin, yang terus berkomunikasi dengan pihak Pemda Sikka, memberikan harapan besar untuk menyelesaikan masalah ini.

No More Posts Available.

No more pages to load.