SoE,METROTIMOR.com–Seiring beredarnya informasi mengenai virus corona yang berbahaya dan cara pencegahan serta rasa takut yang selalu menghantui seluruh masyarakt indonesia, NTT pada umumnya dan niki-niki kecamatan Amanuban Tengah kabupaten TTS . Isu ini tidak mengurangi semangat umat paroki St. Arnoldus Jansen dan St. Joseph Freinademetz ( ARYOS) niki-niki untuk menghayati makna masa prapaska , puasa dan tobat .
Terbukti umat Aryos melakukan kerja bakti sebagai aksi nyata dari katekese yang dilakukan setiap minggu selama lima minggu pada masa prapaska ini.
Aksi nyata dilakukan setiap minggu dengan lokasi kerja yang berbeda sesuai ketentuan paroki dalam hal ini program Dewan Pastoral Paroki ( DPP). Romo Yoakim Konis, Pr., kepada media ini mengatakan , kita dari paroki sudah membagikan tugas kepada para katekis sebagai fasilitator katekese di setiap Kelompok Umat Basis (KUB), kegiatan katekese ini harus jalan karena ini bukan program paroki saja tetapi seluruh umat katolik terutama Keuskupan Agung Kupang sehingga katekese harus dijalankan, apabila fasilitator berhalangan maka ketua KUB harus memfasilitasi agar katekese tetap jalan , setelah katekese harus ditentukan kerja apa yang dilakukan sebagai bentuk aksi nyata dari katekese. Selain itu setiap minggu dengan temanya masing-masing namun untuk kali ini tempat kerja aksi nyata ditentukan paroki, tegasnya.
Suster Ester, RVM salah satu fasilitator katekese juga mengatakan, di akhir katekese selalu kita tentukan waktu untuk aksi nyata. Domi Solo, ketua KUB santa Ana mengungkapkan kegembiraannya, dengan kerja bakti kita dituntut untuk menunjukkan penghayatan kita mengenai katekese karena dalam katekese kita berbicara berdasarkan Sabda Tuhan maka kerja tidak sungguh-sungguh artinya penghayatan juga tidak sungguh-sungguh. Tutupnya ( Albert Baunsele)