SoE,METROTIMOR.ID–Guna mengetahui keadaan secara langsung , tim juri lomba perpustakaan tingkat SMA dan SMK provinsi NTT menggelar visitasi di SMA Negeri 1 Soe, selasa, (16/5/2023).
Ketika dikonfirmasi media ini, Pdt.Dr. Mesakh Dethan, salah satu anggota juri, menandaskan bahwa terdapat enam SMA maupun SMK yang masuk nominasi antara lain SMA Negeri 1 Soe,SMK Kristen Soe, SMA Negeri 1 Atambua, SMA Negeri 3 Kupang, SMK Negeri 1 Kupang dan SMTP Lili di kabupaten Kupang setelah dilakukan penilaian dokumen sehingga kita lakukan visitasi ke sekolah-sekolah tersebut guna melihat dan mengetahui serta memberikan penilaian secara langsung fisiknya kemudian kita rapat pleno untuk menentukan peringkatnya dan yang meraih peringkat pertama akan mewakili NTT mengikuti kejuaraan perpustakaan berprestasi tingkat nasional tahun 2023 yang akan digelar di Jakarta, tandasnya.
Selain itu, dijelaskan bahwa penilaian secara fisik ini akan berakhir pada bulan Mei ini dan akhir Mei ini kita tentukan peringkatnya dan dikirimkan ke Jakarta kemudian bukan juli itu lomba di tingkat nasional serta dikatakan, sebelum ke SMA Negeri 1 Soe sudah terlebih dahulu ke Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah TTS karena etikanya kita harus berkoordinasi dengan dinas terkait, ujarnya.
Sementara, Eduard Tabun, SH., Kepala Bidang Pengolahan dan Deposit Pustaka di Perpustakaan Daerah Kabupaten TTS, menuturkan bahwa pihaknya merasa senang dan bahagia serta mensuport karena tidak semua sekolah diikut sertakan dalam perlombaan perpustakaan di tingkat provinsi ini dan sekolah ini sudah harus menjadi sekolah unggulan di wilayah ini karena terkait perpustakaan, anak mau jadi pintar perpustakaan perlu ditata secara baik agar anak menemukan banyak referansi di sana karena dunia tidak selebar atau sebatas HP, HP ini juga banyak hoaksnya sehingga kita akan lakukan workshop dengan menghadirkan pengelola perpustakaan sekolah maupun dari desa dan setelah itu kami akan minta bantuan buku dari pusat sehingga perpustakaan yang di desa juga kita berikan buku, tuturnya.
Selain itu, diungkapkan, jika nanti dua sekolah di TTS yang masuk nominasi dan kemudian keluar sebagai yang terbaik maka akan menjadi ikon dan contoh bagi sekolah lain karena setiap sekolah wajib hukumnya memiliki perpustakaan karena ini juga membantu agar daerah bisa melobi anggaran untuk pengadaan buku lebih banyak lagi, dana BOS itu juga tidak menyerap semua kebutuhan perpustakaan karena untuk mencerdaskan anak ini perlu banyak referensi sehingga diharapkan agar sekolah bisa bersurat ke kami untuk diberikan bantuan buku serta sangat diharapkan ada prestasi baik yang diraih dua sekolah ini untuk memotivasi kita di TTS , harapnya.
Sedangkan, wakasek bidang kurikulum dan kesiswaan, Adrianus Amsikan dan Dionisisia Lakapu,mengapresiasi visitasi yang dilakukan oleh tim juri dari provinsi agar meningkatkan pemahaman serta literasi anak-anak menjadi lebih baik lagi dan berterima kasih kepada tim juri yang tidak saja memberikan penilaian tetapi memberikan evaluasi atau feedback terhadap pembenahan perpustakaan sekolah menjadi lebih baik lagi sehingga kekurangan-kekurangan yang ada bisa kita komunikasikan dengan pimpinan sekolah karena pimpinan sedang bertugas di luar agar kekurangan yang ada bisa dilengkapi atau disesuaikan dengan perkembangan zaman yakni E-perpustakaan atau secara digital namun dilihat dari kemampuan sekolah juga. Ungkap kedua wakasek tersebut.
Selain itu, keduanya berharap agar penilaian ini dilakukan secara objektif sehingga yang juara maupun yang tidak meraih juara pun merasa puas dengan hasil yang diraih, harap keduanya.
Secara terpisah, Ana Yustiana, Pengelola perpustakaan, berterima kasih kepada tim juri karena selain menilai juga memberikan masukkan agar pengelaloaan perpustakaan dilakukan secara baik guna menarik minat baca anak-anak serta mengharapkan agar perpustakaan juga aktif di media sosial, ujarnya. (Albert Baunsele)