KUPANG, METRO TIMOR.ID- Suasana hangat dan penuh semangat memenuhi acara pelantikan Badan Pengurus (BP) Himpunan Mahasiswa Amarasi (Himarasi) periode 2024-2025. Acara berlangsung pada tanggal 27 Oktober 2024, di Naimata, Kota Kupang.
Pelantikan ini menjadi momen penting bagi mahasiswa Amarasi yang tersebar di berbagai universitas di Kota Kupang. Acara dimulai pukul 18:00 WITA dengan doa bersama dan lagu kebangsaan yang menambah suasana khidmat.
Mengusung tema *“Mewujudkan Kepemimpinan Berintegritas untuk Prestasi dan Kesejahteraan Organisasi”*, ketua umum BP Himarasi, Faldi Alberto Teuf, menjelaskan, “Tema ini kami ambil untuk mengingatkan badan pengurus bahwa menjadi pemimpin haruslah berintegritas, lebih mengutamakan kepentingan organisasi daripada kepentingan pribadi demi mencapai prestasi dan kesejahteraan bersama.” Faldi juga menambahkan harapannya agar pengurus Himarasi terus menjaga eksistensi organisasi di tengah komunitas mahasiswa.
Faldi Alberto Teuf terpilih sebagai Ketua Umum, didampingi oleh Yunita Eki Runesi sebagai Sekretaris, dan Marfin Amidonti Passu sebagai Bendahara. Sejumlah mahasiswa lainnya juga dilantik untuk mengisi berbagai posisi dalam struktur kepengurusan organisasi.
Dalam sambutannya, Jamseng Carles Abineno, S.TP., M.Sc., sebagai pembina organisasi menyampaikan pesan, “Proficiat untuk seluruh badan pengurus yang baru dilantik. Ada tiga hal yang saya tekankan: pertama, pentingnya kerjasama yang baik antara seluruh badan pengurus; kedua, harus berprestasi, baik di bidang pendidikan, sosial budaya, maupun olahraga; ketiga, kiranya dengan pelantikan ini, Himarasi dapat terus berpartisipasi di kemudian hari.”
Tim pendiri Himarasi, Nofri Efendi Efendi D. Sio, turut memberikan motivasi kepada para pengurus baru agar terus berjuang untuk kemajuan organisasi. Ia berharap Himarasi bisa melahirkan kader-kader yang berpikir kritis dan inovatif, karena setiap langkah kecil hari ini akan menjadi fondasi bagi masa depan organisasi.
Sebagai tokoh adat, Ayub Zet Tiran menyampaikan pesan kepada para pengurus, “Penting untuk saling mempelajari karakter satu sama lain. Saya berharap ilmu yang didapatkan tidak hanya disimpan di perut, tetapi dipertahankan di otak.”
(Reporter: Martin Knaufmone)