SoE, Metrotimor.id–Untuk meningkatkan kualitas dan pemahaman guru terkait Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) KiE dan Sekolah Menengah Atas Negeri Restorasi Pili sukses menyelenggarakan In House Training (IHT) selama tiga hari pada 2-4 September 2024 di SMAN KiE.
Kepala SMAN KiE, Justi J.F. Nubatonis, S.Pd., menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para guru dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka serta mempersiapkan administrasi pembelajaran di kelas. “Kegiatan ini melibatkan dua sekolah, yaitu SMAN KiE dan SMAN Restorasi Pili, dan berlangsung selama tiga hari dengan fokus pada peningkatan pemahaman guru dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka,” ujarnya.
Selama IHT, beberapa topik utama yang dibahas termasuk Penguatan Implementasi Kurikulum Merdeka, Berbagi Praktik Baik, KOSP (Kerangka Operasional Satuan Pendidikan), Asesmen Awal, Pembelajaran Berdiferensiasi, serta Kebijakan Pemerintah tentang kurikulum merdeka. Narasumber utama dalam kegiatan ini adalah Jeremias Pelle, M.Pd., Korwas Dikmensus Kabupaten TTS, Junus Tloim, S.Pd., MM., pengawas pembina, dan Yeni Anita Sabat, S.Pd., seorang guru penggerak.
Jeremias Pelle, M.Pd., mengungkapkan bahwa kedua sekolah sepakat untuk menggelar IHT bersama guna memperkuat penerapan Kurikulum Merdeka khususnya bagi kelas X. “Kami juga fokus pada proyek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) yang telah dideklarasikan oleh kedua sekolah ini, dengan masing-masing sekolah telah memilih tema P5 mereka,” jelas Jeremias.
Selain itu, para guru dari kedua sekolah juga tergabung dalam grup PMM (Platform Merdeka Mengajar) untuk mendalami berbagai topik, seperti asesmen formatif awal, pembelajaran berdiferensiasi, asesmen sumatif, proyek P5, dan disiplin positif dalam merdeka belajar. Setiap bulan, mereka akan berkumpul dalam komunitas belajar untuk berbagi praktik terbaik, serta mengeksplorasi lebih lanjut topik-topik di PMM.
“Para guru juga telah membedah Capaian Pembelajaran (CP), Tujuan Pembelajaran (TP), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), serta Modul dari PMM. Mulai besok, mereka akan mulai menetapkan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran di sekolah masing-masing karena tahun ini merupakan tahun pertama mereka menerapkan Kurikulum Merdeka,” tambah Jeremias.
Kegiatan IHT ini berjalan lancar dan menyenangkan, serta mendapat sambutan positif dari para peserta. Para guru dari SMAN KiE dan SMAN Restorasi Pili merasa kegiatan ini sangat membantu mereka dalam memahami dan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di sekolah masing-masing.
Laporan oleh: Albert Baunsele