Rote Ndao, Metrotimor.id – Sidang Klasis Rote Barat Laut Tahun 2025 resmi digelar di Gedung Gereja GMIT Jemaat Elim Mbaoen, Kecamatan Rote Barat Laut, Kabupaten Rote Ndao, pada 27-29 Januari 2025.
Mengusung tema “Lakukan Keadilan, Cinta Kesetiaan, dan Hidup Rendah Hati di Hadapan Allah” (Mikha 6:8)
serta subtema “Menghidupi Ibadah yang Berkeadilan, Penuh Kesetiaan, Saling Mengasihi, dan Merangkul Perbedaan” (1 Timotius 6:11), sidang ini menjadi ajang penting bagi gereja-gereja di wilayah Klasis Rote Barat Laut untuk merumuskan program pelayanan dan pengembangan gereja.
Dukungan Jemaat untuk Kelancaran Acara
Sebanyak 98 peserta dari seluruh jemaat hadir dalam sidang ini. Ketua Panitia, Junus Bessie, S.Pd., mengapresiasi kerja sama seluruh jemaat dalam mendukung kelancaran acara yang menelan anggaran sebesar Rp.37 juta.
Anggaran tersebut berasal dari kontribusi jemaat-jemaat di Klasis Rote Barat Laut, Klasis itu sendiri, serta tuan rumah, Jemaat GMIT Elim Mbaoen.
“Kami bersyukur atas semangat gotong royong dan dukungan dari seluruh jemaat. Tanpa kontribusi ini, acara sebesar ini tidak akan terwujud dengan baik,” ujar Junus.
Ketua Majelis Jemaat Elim Mbaoen, Pdt. Lea R.P. Suki-Dolpaly, S.Th., turut menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan untuk menjadi tuan rumah.
“Kami sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari sejarah ini. Semoga sidang ini melahirkan ide-ide brilian demi kelangsungan GMIT di tengah perubahan zaman,” ungkapnya.
Agenda dan Pesan Kebersamaan
Sidang ini membahas berbagai agenda penting, seperti evaluasi pelayanan, penyusunan program kerja tahun 2025, dan penguatan spiritualitas jemaat. Dalam sambutannya, Ketua Klasis Rote Barat Laut, Pdt. Johanis Nehemia Lolok, S.Th., menekankan pentingnya kolaborasi dalam pelayanan gereja.
“Sidang ini bukan sekadar rutinitas, tetapi merupakan momentum untuk memperkuat komitmen kita melayani Tuhan dan sesama. Kami berharap hasil sidang ini menjadi berkat nyata bagi seluruh jemaat,” ujarnya.
Antusiasme dan Harapan Jemaat
Semangat kebersamaan tercermin dari antusiasme jemaat yang turut membantu mempersiapkan tempat, konsumsi, hingga akomodasi peserta.
Seorang peserta sidang mengatakan, “Kami dapat belajar dari pelayanan gereja lain, dan itu akan menjadi inspirasi untuk meningkatkan pelayanan di jemaat kami.”
Dengan berakhirnya Sidang Klasis Rote Barat Laut 2025, para peserta diharapkan mampu membawa hasil sidang ke jemaat masing-masing untuk diterapkan dalam pelayanan sehari-hari.
Sidang ini membuktikan bahwa pelayanan gereja yang kokoh dibangun atas dasar kebersamaan, gotong royong, dan iman yang teguh. Momentum ini menjadi tonggak penting bagi GMIT di wilayah Rote Barat Laut untuk terus berkembang di tengah tantangan zaman.
(*Tim)