21 Warga Wuring Hendak Dijemput Paksa, Akhirnya Menjalani Rapid Test

oleh -88 Dilihat
oleh

MAUMERE,METROTIMOR.ID—Sedikitnya 21 warga Wuring, Kelurahan Wolomarang, Kecamatan Alok Barat Kabupaten Sikka,Propinsi Nusa TenggaraTimur, Kamis(28/5/2020) akhirnya menyadari bahwa kesehatan dan keselamatan nyawa itu lebih   berharga di dunia ini sehingga dengan hati yang iklas mengikuti Rapid test tahap kedua walaupun  sempat melakukan penolakan melakukan rapid test pada Rabu(27/5/2020) siang.

Tim gugus tugas Covid-19 kabupaten Sikka didampingi kepala Puskesmas Wolomarang dan Babinsa Wolomaramg mendatangi warga yang diketahui kontak erat dengan Pasien positif covid-19 dan bertempat disalah satu rumah warga.

Terkait aksi penolakan warga wuring terhadap pengambilan rapid test pada Rabu (27/5/2020) Jubir Covid-19 Sikka,Petrus Herlemus mengintruksikan untuk dijemput paksa apabila ada warga yang tidak mau melakukan rapid test pada Kamis(28/5/2020).

Babinsa Wolomorang,Kecamatan Alok Barat,Serda Silvester Molina mengatakan, setelah terjadinya penolakan dirinya bersama Lurah Wolomaramg,Dokter Puskesmas Wolomaramg dan tokoh masyarakat setempat melakukan negoisasi dan sosialisasi kepada warga tentang pentingnya Rapid test sehimgga warga pada hari ini bersedia melakukam rapid test.

Dan sedikitnya  21 warga Wuring termasuk anak-anak yang melakukan Rapid test pada hari Kamis(28/5/2020)Ini adalah Rapid test kedua.

Haja Laila (37) Rt 43Rw 009 Wuring,Kelurahan Wolomarang Kecamatan Alok Barat tampak semangat saat gilirannya diambil darah untuk Rapid Test kedua.Dirinya mengatakan warga wuring tidak takut Corona.Dan dirinya berharap sesama saudaranya yg diambil rapid test kedua ini hasilnya baik-baik saja.

Silvia Elfrysansi Wanti,Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Kabupaten Sikka dihadapan warga menghimbau agar tetap mematuhi protop kesehatan yaitu jaga jarak,tetap pake masker dan selau mencuci tangan.Demgan perubahan norma baru hidup cara baru.

Baharudin warga wuring pada kesempatan itu juga meminta maaf atas kejadian kemarin.Karena mungkin informasi dari luar ini yang membuat masyakatat ketakutan.Makanya setelah membaca dan mendapat informasi dari pihak kesehatan saya memastikan masyarakat harus patuh sesuai dengan protap kesehatan,”sebut Baharudin.
Baharudin berharap semua pihak yang terkait untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kesehatan.

Sebagaima informasi awal sebanyak 20 orang warga Wuring menolak dilakukan rapid test karena ada informasi yang diterima semua warga Wuring harus menjalani rapid test sehingga muncul penolakan Warga.

Pewarta : Athy Meaq