KAB. KUPANG, METROTIMOR.ID — Sebanyak 12 rumah di Kukak, desa Pariti, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang terendam air akibat berbeloknya aliran air dari kali menuju pemukiman masyarakat di bantaran kali yang disebabkan oleh pendangkalan kali Kukak.
Kondisi ini sudah berlangsung selama tiga bulan sebagaimana diungkapkan oleh seorang warga desa Pariti yang keluarganya mengalami dampak dari meluapnya kali tersebut.
Menurut Yorgens Manu, meluapnya kali Kukak akibat pendangkalan pada kali tersebut yang mulai terjadi sekitar tiga atau empat bulan lalu yang menyusahkan masyarakat.
Dirinya mengakui bahwa keadaan ini sudah dilihat langsung oleh Anggota DPRD dan Pemerintah Kabupaten yang mengunjungi tempat tersebut dan bahkan telah diadadakan rapat di kantor desa namun belum ada tindak lanjut.
Senada, Kepala Desa Pariti, Boy Radja, saat dikonfirmasi membenarkan kondisi pendangkalan kali Kukak yang berdampak meluapnya kali tersebut menuju pemukiman warga yang sudah berlangsung sekitar 3 atau 4 bulan.
Dirinya juga membenarkan bahwa sudah dilakukan pertemuan dan diambil langkah awal penanganan menggunakan dana CSR perusahaan yang beroperasi di desa Pariti dengan melakukan normalisasi tapi belum bisa dilakukan dikarenakan masih adanya hujan dan sering terjadi banjir.
Selain itu, kata Boy, untuk penanganan dari pihak desa Pariti sendiri, melalui Musrembang desa telah diusulkan pemasangan bronjong sepanjang 6000 meter di bantaran kali Kukak.
Boy melanjutkan bahwa Bupati Kupang dan Gubernur NTT pernah berkunjung ke lokasi tersebut dan salah satu solusi yang ditawarkan saat itu adalah relokasi masyarakat yang terdampak, tetapi hingga kini belum terealisasi karena masih terkendala pada lahan. (MT/Yorim)