Relaksasi Kredit, Sulusi Atasi Dampak Covid-19 Bagi Anggota

oleh -87 Dilihat
oleh

MAUMERE,METROTIMOR.ID– Dampak dari adanya Covid-19 bukan saja terjadi pada kehidupan kesehatan masyarakat, namun dampak yang juga dirasakan sangat luar biasa saat ini adalah dalam bidang sosial ekonomi.

Hal ini dapat dilihat dengan adanya pembatasan aktivitas masyarakat sampai dengan pukul 17.00 Wita atau jam 5 sore. Sehingga banyak warga masyarakat yang mempunyai usaha-usaha mikro, pendapatannya menjadi berkurang.

Demikian pernyataan General Manager KSP. Kopdit Obor Mas Leonard Frediyanto M. Lering ketika ditemui Media ini di ruang kerjanya Kamis, 28 Mei 2020.

Dalam kaitan dengan pandemi Covid-19 yang telah berjalan sejak bulan Februari 2020 ini memang dampaknya terhadap Anggota koperasi dan karyawan jelas ada.

Dampak yang dirasakan oleh anggota koperasi terhadap pandemi Covid-19 ini sangat terasa. Hal ini karena 98 ribu anggota Kopdit Obor Mas, 72% nya bergerak dalam bidang usaha pertanian, peternakan, nelayan, pedagang, usaha-usaha non formal, buruh-buruh pelabuhan. Terhadap situasi ini jelas akan sangat berpengaruh terhadap usaha mereka karena adanya pembatasan aktifitas sosial, ungkap GM Kopdit Obor Mas ini.

Lebih lanjut Frediyanto mengatakan bahwa dengan adanya pembatasan aktifitas tersebut akan sangat mempengaruhi anggota koperasi dalam meningkatkan pendapatannya. Dengan demikian kemampuan anggota dalam mengangsur pinjaman dan membayar simpanannya menjadi lemah.

Lanjut Frediyanto dalam penjelasannya bahwa dalam mengatasi dampak yang terjadi maka Kopdit Obor Mas mempunyai solusi dengan membuat Relaksasi Kredit, melalui 5 program yaitu: Pertama, kepada anggota yang punya usahanya terdampak Covid maka diberi kemudahan dengan mengurangi angsuran pokok namun bunganya tetap diangsur; Kedua, tidak dikenakan denda terhadap keterlambatan angsuran; Ketiga, memperpanjang jangka waktu angsuran; Keempat, suku bunga pinjaman kita turunkan; Kelima, bagi yang mau bangkit kembali kita beri tambahan modal. Inilah 5 solusi yang Kopdit Obor mas berikan kepada anggota, agar anggota yang sudah punya usaha jangan sampai punah, terang Yanto.

Terhadap tambahan modal usaha, GM Obor mas ini menerangkan, bahwa saat ini staf lapangan kami sedang melakukan pendataan bagi anggota-anggota Kopdit Obor mas yang selama 3 bulan ini usahanya tutup atau terdampak Covid, sehingga ketika memasuki hidup normal baru yang akan dimulai tanggal 15 Juni nanti, kami sudah memiliki data yang pasti, tambah Frediyanto.

Terhadap karyawan atau pegawai yang bekerja di KSP. Kopdit Obor Mas Frediyanto mengakui bahwa dampak yang dirasakan oleh anggota koperasi jelas mengganggu operasional lembaga.
Namun kami bersyukur karena sampai saat ini karyawan kopdit obor mas tidak ada yang dirumahkan, ungkap General Manager Frediyanto. (Fransdh).