Ratapan Tangis Keluarga Korban Erupsi Lewotobi, Pemda Flotim Dituding Abaikan Tanggung Jawab

oleh -295 Dilihat

 

Flores Timur,Metrotimor.id – Sebuah keluarga yang tinggal di area Pasang Pasir, Kecamatan Wulanggitang, Flores Timur, menangis pilu di tengah bencana yang melanda rumah mereka. Abu vulkanik yang tebal akibat erupsi Gunung Lewotobi telah merusak atap rumah mereka, ditambah hujan lebat selama dua hari terakhir yang menyebabkan atap rumah bocor parah. Hingga kini, belum ada bantuan atau perhatian dari pemerintah daerah (Pemda) Flores Timur.

“Kami hanya butuh 20 lembar seng untuk memperbaiki atap rumah yang sudah rusak,” ujar korban kepada pegiat LSM, Bung Sila, yang turut meninjau langsung kondisi di lokasi bencana. Ia menegaskan bahwa keluarga korban sangat memerlukan bantuan segera.

READ  Wujud Nyata Kemitraan Polsek Pantai Baru dengan Sekolah: Dukungan Aktif dari SDN Sonimanu

Tokoh masyarakat, Baktiar Lamawuran, mengecam keras Pemda Flotim yang dinilai lebih fokus pada pembelian mobil dinas untuk para pejabat dibanding menangani korban bencana. “Anggaran sebesar Rp3,2 miliar dihabiskan untuk persiapan mobil dinas EB 1 dan EB 2. Ini jelas mencerminkan ketidakpedulian terhadap rakyat yang menderita,” tegas Baktiar.

Baktiar juga menyoroti penggunaan mobil dinas oleh Sekda Flotim, Petrus Pedo Maran, yang masih menggunakan kendaraan mantan EB 02. Ia mempertanyakan mengapa mobil dinas Toyota Innova mantan Sekda, Almarhum Igo Geroda, justru digunakan oleh istri Sekda saat ini, yang bukan seorang ASN. “Ini tindakan yang tidak patut, aset daerah harus dipertanggungjawabkan dan tidak disalahgunakan untuk kepentingan pribadi,” ujarnya.

READ  Undana Kupang Gelar Sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Baru di SMAN 1 Soe

Seorang warga Sarotari yang tak mau disebut namanya turut menyaksikan hal serupa, menuntut agar mobil tersebut segera dikembalikan pada fungsinya yang seharusnya. “Sekda tidak boleh menggunakan jabatan untuk kepentingan pribadi,” katanya.

Hingga berita ini diturunkan, Sekda Flotim, Petrus Pedo Maran, belum bersedia memberikan tanggapan dan memilih menghindari pertemuan dengan media.

READ  Maks Labina Akan Surati KY Menyikapi Putusan Anmaning PN Larantuka

Situasi ini terus memicu kemarahan publik yang merasa Pemda abai terhadap korban bencana, sementara pejabat sibuk dengan urusan pengadaan mobil dinas baru.

(*RS)

No More Posts Available.

No more pages to load.