LARANTUKA,METROTIMOR.ID–RSUD Larantuka berada dalam sorotan publik karena akan mengalami perubahan status menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Sejumlah titik yang dikerjakan oleh CV Kasih Ibu belum tuntas, dan material kayu yang akan digunakan oleh RSUD terendam air hujan.
Pada Selasa, 12 Desember 2023, awak media melihat beberapa pekerjaan belum selesai, sementara masa kontrak akan berakhir pada 22 Desember 2023. Publik menyerukan Penjabat Bupati Doris Alexander Rihi untuk segera kunjungi RSUD Larantuka.
Warga, DS, menyuarakan harapannya, “Kami berharap Penjabat Bupati Flores Timur Doris Rihi segera turun ke lokasi dan melihat kondisi RSUD Larantuka yang memprihatinkan.”
Selain itu, pasca pergi para tukang, pekerjaan sudah seminggu terhenti karena upah tenaga kerja tidak dibayarkan oleh CV Kasih Ibu. RSUD Larantuka, satu-satunya rumah sakit milik Pemda Kabupaten Flores Timur yang akan menjadi BLUD, mengalami gangguan layanan akibat berbagai masalah.
Direktur RSUD Larantuka, Dr. Paul Lameng, mengakui bahwa ruang radiologi belum dapat digunakan, dan pelayanan terhenti. Lameng menekankan urgensi penyelesaian pekerjaan bersama rekanan untuk memastikan pelayanan RSUD Larantuka tidak terganggu lebih lanjut.
Sementara itu, PPK US Wangge yang terlibat dalam proyek tersebut belum memberikan tanggapan terkait progres pekerjaan. Informasi terbaru menyebutkan bahwa kontraktor tersebut masih berada di Kabupaten Lembata dengan kualitas pekerjaan sebelumnya yang kritis. Publik menegaskan urgensi tindakan segera untuk memastikan pelayanan kesehatan di RSUD Larantuka tidak terganggu lebih lanjut.(*RS)