Lewoleba, Metrotimor.id – Dalam rangka mewujudkan Pemilu yang bermartabat di Kabupaten Lembata, Bawaslu Lembata menggelar sosialisasi terkait netralitas kepala desa menjelang Pilkada serentak tahun 2024. Kegiatan tersebut berlangsung di Ballroom Olympic, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, yang dihadiri oleh Penjabat Bupati Lembata, unsur Forkopimda, dan tim pemantau pemilu Kabupaten Lembata.
Penjabat Bupati Lembata, Paskalis Ola Tapobali, menekankan pentingnya sikap netral kepala desa dalam mendukung proses demokrasi menuju Pilkada serentak pada 27 November 2024. Namun, dari total 40 kepala desa se-Kabupaten Lembata, hanya 44 yang hadir dalam kegiatan tersebut. Hal ini memicu kemarahan Paskalis, yang secara tegas menyatakan ketidakpuasannya atas ketidakhadiran 100 kepala desa lainnya.
“Saya sangat kecewa. Banyak kepala desa yang bolos dan tidak menghadiri sosialisasi yang sangat penting ini,” tegas Tapobali. Ia juga menyatakan akan melakukan pengecekan terhadap kepala desa yang tidak hadir serta meminta data dari panitia untuk memanggil mereka secara khusus.
Selain itu, Tapobali menegaskan bahwa camat di seluruh kecamatan juga akan diperiksa terkait ketidakhadiran para kepala desa ini. Ia menekankan pentingnya menjaga netralitas dalam Pilkada, termasuk bagi ASN, yang juga dilarang terlibat dalam politik praktis. “Kepala desa dan ASN dilarang keras terlibat dalam politik praktis. Jika melanggar, akan dikenakan sanksi, mulai dari pidana ringan hingga berat,” jelasnya.
Paskalis juga mengingatkan para kepala desa untuk tidak menggunakan dana desa, program desa, atau fasilitas desa untuk kepentingan politik calon tertentu. “Saya berikan peringatan keras kepada seluruh kepala desa dan ASN agar tidak terlibat dalam urusan politik menjelang Pilkada. Netralitas harus dijaga,” tutupnya.
(***)