Larantuka, Metrotimor.id – Penjabat Bupati Flores Timur (Flotim), Sulastri, membantah keras adanya dugaan penjualan logistik untuk pengungsi bencana erupsi Lewotobi. Dalam keterangannya, Sulastri menegaskan bahwa kebutuhan logistik dihitung secara proporsional berdasarkan jumlah pengungsi, dengan standar tertentu untuk memastikan distribusi yang adil.
“Kami menghitung kebutuhan logistik untuk setiap keluarga berdasarkan jumlah anggota keluarga. Misalnya, untuk keluarga kecil dengan empat orang, kami pastikan kebutuhan mereka terakomodasi secara proporsional,” jelas Sulastri.
Lebih lanjut, Sulastri mengungkapkan bahwa setiap permintaan logistik divalidasi sebelum dilakukan distribusi. Semua proses tersebut, tambahnya, dijalankan sesuai dengan prosedur yang berlaku dan diawasi secara ketat untuk memastikan tidak ada kekurangan.
“Saya pribadi memeriksa langsung proses distribusi di lapangan, dan kami sangat hati-hati dalam setiap pengeluaran logistik agar semuanya berjalan sesuai aturan,” tegasnya.
Sulastri juga menanggapi kritik yang datang dari masyarakat terkait distribusi logistik. Ia mengakui bahwa kritik semacam itu wajar dalam demokrasi, namun ia mengimbau masyarakat untuk memastikan kebenaran informasi sebelum menyebarkan pendapat yang dapat menimbulkan keresahan.
Dalam kesempatan yang sama, Kapolres Flores Timur, AKBP I Nyoman Putra Sandita, yang turut hadir dalam pernyataan pers bersama Forkompinda, menegaskan bahwa stok logistik dalam keadaan aman dan pendistribusiannya telah dikoordinasikan dengan baik di setiap posko pengungsi.
“Proses pengumpulan alat bukti terkait dugaan pelanggaran masih dalam penyelidikan. Namun, sejauh ini, kami belum menemukan adanya indikasi penyelewengan logistik. Semua proses distribusi berjalan sesuai kesepakatan yang telah dibuat bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan stakeholder terkait,” ungkap Nyoman.
Pernyataan tersebut diharapkan dapat meredakan keresahan masyarakat terkait isu penyelewengan logistik yang beredar belakangan ini.
(*RS)