KUPANG,METROTIMOR.ID—Oknum Polisi Bripka DLM yang bertugas di Bidang Paminal Polda NTT akhirnya digrebek istri dan anaknya di perumahan Puri Lasiana Kelurahan Lasiana, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang pada Rabu (15/05/20) sekitar pukul 23.00 Wita.
Diduga kuat DLM dan pasangan selingkuhnya keturunan China (CN) yang bekerja di BPR NAM di Kota Kupang telah lama kumpul kebo dan menelantarkan istri dan anak-anaknya.
Informasi yang diterima media di lokasi TKP menyebutkan, kasus pengerebekan yang disaksikan warga setempat , Babinsa TNI dan pihak keluarga yang ikut mendatangi lokasi tempat tinggal DLM dan Wilnya itu, mendapati kedua pasangan kumpul kebo di dalam rumah.
pantauan media ini, aksi penggerebekan yang berlangsung cepat namun sempat terjadi insiden saling melampiaskan emosi dari sang isteri dan anak–anaknya terhadap perbuatan DLM dan pasangan selingkuhnya. Bahkan kedua pasangan selingkuh tersebut, diteriaki warga setempat sebagai warga liar karena sejak menetap di Perumahan Puri Lasiana, tidak pernah melapor di Ketua RT setempat

Kejadian yang sempat menyita perhatian warga setempat karena berlangsung pada malam hari itu, akhirnya redah setelah pihak Paminal Polda NTT turun ke lokasi TKP. Kedua pasangan kumpul kebo tersebut, akhirnya dibawa ke Polda NTT untuk menjalani pemeriksaan, sedangkan sang isteri bersama anaknya serta keluarga juga ikut ke Polda NTT untuk membuat laporan.
Sang isteri korban kepada suryakupang.com saat dikonfirmasi mengatakan, dirinya bersama anak – anak tetap pada pendirian untuk menempuh jalur hukum. Soal urusan sidang kode etik disiplin terhadap DLM sebagai anggota polisi, itu urusan internal Polisi.
‘Saya dan anak – anak serta keluarga akan memperjuangkan keadilan dan kepastian hukum melalu Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Surya NTT. Semua urusan hukum akan akan kami serahkan ke pihak LBH Surya NTT.” Ungkapnya.
Ketua RT setempat dan Sekretarisnya sesuai informasi yang diterima, membenarkan bahwa kedua pasangan kumpul kebo tersebut, sejak menetap di wilayahnya hingga akhirnya digerebek, tidak pernah melapor ke pihaknya.
“Mereka itu boleh dikatakan warga liar karena tidak pernah melapor ke saya dan saya juga tidak tahu siapa mereka. Yang jelas sebagai Ketua RT saya sudah mendapat laporan dari pihak keluarga, isteri dan anaknya terkait aksi penggerebekan terhadap pasangan selingkuh tersebut.”Tegasnya.
sumber : Suryakupang.com