Paus Fransiskus – Terowongan Istiqlal-Katedral, Simbol Perjumpaan, Dialog, dan Persaudaraan

oleh -424 Dilihat

 

JAKARTA,METROTIMOR.ID– Paus Fransiskus menyoroti pentingnya terowongan bawah tanah yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Katedral Jakarta sebagai sarana perjumpaan, dialog, dan tindakan nyata dalam menggalang persaudaraan lintas iman. Hal ini disampaikan oleh Paus Fransiskus dalam pertemuannya dengan tokoh agama Islam di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Kamis (5/9/2024).

“Saya mendorong Anda semua untuk bersama-sama mengembangkan spiritualitas dan mengamalkan ajaran agama masing-masing. Ini dapat berkontribusi dalam membangun masyarakat yang terbuka, yang didasarkan pada sikap saling menghargai dan mengasihi satu sama lain. Dengan begitu, kita bisa melindungi diri dari kekerasan hati, fundamentalisme, dan ekstremisme yang selalu berbahaya dan tidak pernah bisa dibenarkan,” ujar Paus Fransiskus.

Dua Pesan Utama Paus

Dalam pidatonya, Paus Fransiskus menyampaikan dua pesan penting. Pesan pertama, Paus mengajak semua orang untuk selalu melihat segala sesuatu secara mendalam. Menurutnya, hanya dengan cara itu kita bisa menemukan hal-hal yang menyatukan di balik perbedaan.

READ  Siswa SMKN Pantai Baru, Selesai Mengikuti UKK Tahun Ajaran 2023

“Marilah kita mengingat satu hal ini, yaitu memandang secara mendalam dan memahami apa yang mengalir dalam hati kita. Di balik semua perbedaan, kita akan menemukan bahwa kita semua adalah saudara, seluruhnya peziarah yang sedang dalam perjalanan menuju Allah, dan ini melampaui segala hal yang membedakan kita,” kata Paus Fransiskus.

Pesan kedua, Paus mengingatkan pentingnya menjaga ikatan simbolis yang tercipta melalui Terowongan Istiqlal-Katedral, yang menghubungkan dua tempat berbeda. Menurutnya, terowongan ini adalah wujud nyata dari upaya menciptakan hubungan antara komunitas agama yang berbeda, meskipun secara fisik terpisah.

READ  Syarat dan Cara Daftar CPNS 2023, Lengkap dengan Jadwal - Tahapannya

“Kita sering berpikir bahwa perjumpaan antara agama-agama adalah soal mencari titik temu antara doktrin-doktrin yang berbeda. Namun, pendekatan semacam itu bisa berakhir dengan perpecahan, karena setiap agama memiliki pengalaman spiritual yang berbeda,” jelas Paus.

Ia menekankan bahwa upaya untuk mendekatkan diri harus didasarkan pada rasa saling menghormati dan penghargaan, bukan pada pencarian kesamaan doktrin. Paus Fransiskus menambahkan, setiap individu perlu berkomitmen untuk bersama-sama mencari kebenaran, belajar dari tradisi agama lain, dan bekerja sama dalam membela martabat manusia, memerangi kemiskinan, serta memajukan perdamaian.

“Semoga kita semua menghayati bahwa persatuan adalah hasil dari rasa saling menghormati dan menghargai perbedaan. Dengan begitu, kita dapat bersama-sama membangun masyarakat yang damai dan sejahtera,” tambahnya.

READ  Di Pelabuhan ASDP, BNN Rote Ndao Tes Urine Mendadak Bagi ABK Kapal dan Pengemudi

Ajakan untuk Menjaga Kerukunan dan Perdamaian

Paus Fransiskus juga mengajak seluruh umat beragama di Indonesia untuk terus meneguhkan kerukunan demi kemanusiaan. Menurutnya, kerja sama antaragama sangat penting dalam menghadapi krisis global, termasuk perang dan konflik yang mengancam masa depan umat manusia.

“Jangan sia-siakan anugerah kerukunan yang dimiliki Indonesia. Terutama kepada kaum muda, saya berharap tidak ada seorangpun yang terjerumus dalam pesona fundamentalisme. Terima kasih atas senyum ramah yang selalu terpancar di wajah Anda. Teruslah berpegang pada semangat Bhinneka Tunggal Ika, meski berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Terima kasih,” tutup Paus Fransiskus. (RS*)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.