BANDUNG, METROTIMOR.ID– Dalam kondisi pandemi Covid -19 yang kini melanda nyaris di seluruh dunia dan khusus di Indonesia memaksa masyarakat untuk melakukan berbagai inovasi dalam mempertahankan hidup.
Terlebih bagi mereka para pelaku Usaha Mirco Kecil Menengah ( UMKM) yang tidak memiliki penghasilan tetap.
Mereka pun menyadari dalam kondisi pandemi Covid -19 ini, mereka merupakan salah satu kelompok atau kominitas yang rentan terpapar virus corona ( Covid -19).
Namun, para pedagang ini sadar tak mendiamkan diri selama kondisi pandemi covid – 19 berlangsung.
Seperti yang dituturkan Andi Hamzah seorang pedagang masker yang ditemui Metrotimor.id di Stadion Besari Berinta, Jalan KS Tubun, Bontang Utara, Kamis ( 2/4/2020) siang.
Ia mengatakan meskipun dirinya sudah diimbau oleh pemerintah untuk tetap dia di rumah, tetapi tidak patah semangat untuk tetap berjualan masker demi menghidupkan keluarganya dan penuhi kebutuhan keluarga.
” Mas .Saya ini bukan melawan anjuran pemerintah tetapi lihat aja hidupku ini. Kalau ngak jualan darimana mau dapat uang untuk beliin makanan buat makan sehari,” ucapnya .
Andi mengaku dapatkan masker dari Kota Bandung dengan harga berkisar Rp 5.000 sampai Rp.15.000.
Ia berharap wabah Covid – 19 ini cepat berlalu. Karena penghasilannya itu tergantung pada hasil jualannya.
Vebri salah seorang pedagang es cendol durian massapodda menjual untuk menghidupi keluarganya .
Harga jual es cendol durian Rp 10.000 dan es cincau, es buah Rp 5.000.
Omset perharinya cuman Rp 100.000 mas,” tuturnya tersenyum.
Pewarta/ Editor : Agustinus Bobe