Mentri KKP dan Gubernur NTT Panen Perdana Lobster di Mulut Seribu Rote Ndao

oleh -823 Dilihat

ROTE NDAO, METROTIMOR.ID – Rabu, (7/6/23) Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat bersama Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono serta rombongan melakukan peninjauan di lokasi budidaya lobster sekaligus melakukan panen perdana lobster yang berlokasi di kawasan perairan Mulut Seribu, Desa Pukuafu, Kecamatan Landu Leko, Kabupaten Rote Ndao.

Ikut hadir bersama Menteri KKP dan Gubernur NTT dalam panen lobster tersebut, Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu, Wakil Bupati Rote Ndao Stefanus Saek, Dirjen Perikanan Budidaya Haeru Rahayu, Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Laksamana Muda TNI Adin Narawaludin, Direktur Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLU LPMUKP) I Nengah Putra Winata, Wadan Lantamal VII Kupang Kolonel Mar Aris Budiadi, Aspotmar Lantamal VII Kupang Kolonel Laut (P) Andik Sanjaya, dan juga Kepala Biro Adminstrasi Pimpinan Setda NTT Prisila Parera.

Gubernur NTT bersama Menteri KKP serta rombongan tiba di kawasan lokasi budidaya lobster Mulut Seribu sekitar pukul 09.55 WITA dengan menggunakan Kapal Pengawas Kelautan dan Perikanan RI Orca 1 dari Pelabuhan Tenau Kupang.

Kedatangan Gubernur VBL serta Menteri Trenggono dan rombongan disambut langsung oleh Bupati dan Wakil Bupati Rote Ndao serta unsur Forkopimda Kabupaten Rote Ndao.

Sebelum dilakukannya acara panen perdana lobster tersebut, terlebih dahulu Gubernur NTT dan Menteri menyimak sekilas penjelasan dan pemaparan materi oleh pengelola tentang keberlangsungan kegiatan budidaya lobster dan juga jenis lobster yang dibudidayakan.

Usai mendengar penjelasan atau pemaparan materi dari pengelola, Gubernur Laiskodat bersama Menteri Trenggono didampingi Bupati dan Wakil Bupati Rote Ndao melakukan panen perdana lobster.

Dan sebanyak 204 kg (289 ekor) hasil panen perdana lobster yang berada di kawasan Mulut Seribu.

Pada kesempatan itu Gubernur NTT Victor Bungtilu Laiskodat mengatakan bahwa Mulut Seribu kedepannya akan terus didukung untuk menjadi pusat budidaya lobster, perikanan dan hasil laut lainnya yang akan menjadi supply chain kebutuhan baik dalam dan luar NTT.

“Hasil panen sebelumnya bahkan sudah menjadi suplai kebutuhan makanan pada perhelatan KTT Asean 2023 yang lalu di Labuan Bajo. Ini luar biasa,” kata Gubernur Laiskodat.

 

Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono didampingi Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan Bupati Rote Ndao, Paulina Haning Bullu,SE saat panen Lobster di Mulut Seribu. foto :Yandrief Tuy/Metrotimor.id.

“Bersama dukungan Pak Menteri KKP bersama jajaran dan juga investor, target kita kedepan pada bulan oktober 2023 nanti harus sudah bisa kita panen produksi rutin lobster sebesar 500 kg/bulan”, jelas Gubernur Viktor.

Sementara itu Menteri KKP Trenggono pada kesempatan yang sama juga mengatakan keberhasilan budidaya lobster di kawasan Mulut Seribu menurutnya harus diikuti oleh daerah-daerah lain, dikarenakan perairan di Indonesia memiliki banyak benih yang merupakan modal utama untuk pengembangan budidaya lobster.

Menteri Trenggono juga mengatakan bahwa dirinya bersama jajarannya akan all-out mengembangkan budidaya lobster dalam negeri agar dapat mendukung kesejahteraan nelayan, pembudidaya dan juga menjaga keberlanjutan biota laut disetiap kawasan budidaya hasil laut.

“Kita bangga karena kawasan Mulut Seribu juga menjadi role model pengembangan budidaya lobster. Indonesia kedepan bisa menjadi produsen lobster terbesar di dunia mengingat bibit lobster yang paling banyak ada di negara kita ” jelas Menteri Trenggono.

Ia juga berharap kepada semua pihak untuk terus mendukung pengembangan budidaya lobster kedepannya jauh lebih baik terlebih di kawasan Mulut Seribu.

(Kenjo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.