KUPANG,METROTIMOR.ID– Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang telah menjalin kerjasama yang sangat berarti dengan Gereja Masehi Injili Di Timor (GMIT) Sion Oepura dalam upaya meminimalisir kasus human trafficking (perdagangan orang). Dalam rangka mengedukasi dan memberdayakan masyarakat, mereka menggelar sosialisasi tentang human trafficking dan pelatihan pembuatan aksesoris dari tenun.
Kegiatan ini berlangsung pada Rabu, 14 September 2023, selama empat jam, mulai pukul 10.00 hingga 14.00 WITA, di aula GMIT Sion Oepura. Acara tersebut dihadiri oleh sekitar 40 perwakilan dari jemaat, majelis jemaat harian (MJH), Pendeta, dan unsur masyarakat.
Dr. Detji Nuban, M.Hum., yang merupakan salah satu koordinator kegiatan ini, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dengan judul: “Upaya Meminimalisir Kasus Perdagangan Orang Melalui Peningkatan Kesadaran Hukum Masyarakat bagi Jemaat Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Sion Oepura.”
Detji juga menjelaskan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu aspek dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang bertujuan untuk membantu masyarakat dalam memahami aturan hukum serta memberikan solusi terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Salah satu masalah yang menjadi fokus adalah perdagangan orang, yang memiliki dampak serius di wilayah Nusa Tenggara Timur.
Nusa Tenggara Timur adalah salah satu wilayah yang sering mengalami kasus perdagangan orang. Untuk mengatasi masalah ini, LPPM Undana dan GMIT Sion Oepura berkolaborasi dalam menyelenggarakan sosialisasi tentang aturan hukum, bahaya, dan dampak dari perdagangan orang. Selain itu, mereka juga memberikan pelatihan kepada jemaat tentang cara membuat aksesoris dari limbah atau perca tenun sebagai upaya untuk meningkatkan ekonomi dan peluang usaha bagi jemaat.
Detji menegaskan bahwa kegiatan ini adalah kontribusi Perguruan Tinggi dalam membantu masyarakat mengatasi permasalahan yang semakin kompleks. Fungsi tri dharma perguruan tinggi terwujud melalui kegiatan ini, yang memberikan pemahaman hukum dan keterampilan kepada masyarakat.
Selama kegiatan tersebut, peserta sangat antusias, termasuk Pendeta Pangky Pah yang turut aktif dalam membuat aksesoris. Terdapat tiga orang pemateri dari dua disiplin ilmu yang berbeda yang memberikan wawasan kepada peserta.
Ketua Majelis Jemaat GMIT Sion Oepura, Ibu Pdt Silfia J. Rozet-Foeh, menyatakan apresiasi dan terima kasih kepada Undana melalui Tim Pelaksana karena jemaat mendapatkan banyak pengetahuan dan keterampilan dari kegiatan ini.
Salah satu jemaat yang mengikuti kegiatan ini menyatakan kebahagiaannya karena melalui sosialisasi ini, mereka dapat meningkatkan pemahaman tentang human trafficking dan menjadi lebih waspada, serta dapat berperan aktif dalam mencegah dan melawan human trafficking.
Kerjasama antara LPPM Undana dan GMIT Sion Oepura ini menjadi langkah positif dalam mengatasi permasalahan serius yang dihadapi oleh masyarakat, dan diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam meminimalisir kasus human trafficking di wilayah ini.
(**Albert Baunsele/)