SoE, METROTIMOR.ID – Setelah melakukan kunjungan ke sejumlah sekolah, Komisi IV DPRD Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), menemukan sejumlah persoalan mendesak yang memerlukan perhatian serius di sektor pendidikan. Pada 8 Januari 2025, Ketua Komisi IV, Relygius L. Usfunan, SH, didampingi Sekretaris Komisi Albinus O. Kase, S.Sos, M.AB, serta anggota lainnya, menggelar pertemuan di ruang Komisi IV untuk memaparkan temuan mereka.
Menurut Relygius Usfunan, hasil kunjungan mereka akan difokuskan pada upaya peningkatan kemampuan literasi dan numerasi siswa, disiplin kehadiran guru, serta perbaikan kondisi fisik sekolah yang memprihatinkan.
Masalah Literasi dan Numerasi
Dalam kunjungan ke SMP Negeri Liman, Komisi IV menemukan banyak siswa yang belum lancar membaca dan memahami teks. “Guru-guru harus lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Literasi dan numerasi siswa tidak boleh diabaikan. Pendampingan intensif harus dilakukan hingga siswa benar-benar lancar membaca,” tegas Relygius.
Kasus Guru Tidak Hadir
Komisi IV juga menemukan kasus seorang guru berstatus PNS, Untun Banamtuan, S.Pd, yang tidak pernah hadir mengajar selama enam bulan (Juli–Desember 2024), tetapi tetap menerima gaji. “Kami meminta pemerintah, melalui BKPSDM dan Dinas Pendidikan, untuk mengevaluasi kasus ini. Jika terbukti bersalah, sanksi tegas harus diberikan, bahkan jika perlu diberhentikan,” ujar Relygius.
Kondisi di SD GMIT Haumenbaki
Saat mengunjungi SD GMIT Haumenbaki, Komisi IV menemukan bahwa banyak siswa kelas enam belum mampu mengeja dengan baik. Disiplin guru juga menjadi sorotan utama. “Guru harus disiplin terlebih dahulu sebelum mendorong siswa untuk belajar dengan baik. Kami juga menyarankan adanya kunjungan rumah untuk membantu siswa,” tambahnya.
Bangunan Sekolah Roboh di SMP PGRI Haumenbaki
Kondisi paling memprihatinkan ditemukan di SMP PGRI Haumenbaki, di mana bangunan sekolah telah roboh, sehingga KBM tidak dapat berlangsung. “Kami sedang mencari tahu siapa Ketua PGRI setempat untuk koordinasi lebih lanjut,” kata Relygius.
Pentingnya Sinergi dan Langkah Perbaikan
Komisi IV DPRD TTS menegaskan perlunya sinergi antara pemerintah daerah, kepala sekolah, dan guru untuk menyelesaikan berbagai persoalan pendidikan. “Hasil kunjungan ini diharapkan menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah daerah. Pendidikan adalah fondasi pembangunan, sehingga literasi, numerasi, disiplin guru, dan infrastruktur sekolah harus menjadi prioritas,” tutupnya.
Laporan ini menjadi sinyal kuat bagi pemangku kepentingan di TTS untuk segera mengambil langkah nyata guna meningkatkan kualitas pendidikan di daerah tersebut.
(*depo)