Koalisi Goliat dan Daud di Pilkada Rote Ndao

oleh -91 Dilihat

METROTIMOR.ID–Pilkada serentak di Nusa Tenggara Timur (NTT) tahun ini mencapai tahap yang semakin menarik dengan penarikan nomor urut bakal pasangan calon (paslon). Di Kabupaten Rote Ndao, suhu politik kian memanas seiring dengan semakin dekatnya pemilihan yang dijadwalkan pada 27 November 2024. Tiga pasangan calon kini siap berkompetisi untuk memperebutkan posisi bupati dan wakil bupati, meskipun awalnya hanya diperkirakan ada dua kontestan utama.

Pasangan Paulina Bullu dan Sandro Fanggidae, dengan tagline “Lentera,” serta pasangan Paulus Henuk dan Apremoi Dethan, yang mengusung tagline “Ita Esa,” adalah dua pasangan yang sebelumnya diprediksi akan mendominasi perhelatan politik ini. Namun, pasangan Vicoas Trisula Bhakti Amalo dan Bima Theodorianus Fanggidae dari paket “Lontar Malole” secara mengejutkan turut serta dalam kontestasi ini, sehingga dinamika politik di Rote Ndao berubah menjadi semakin sengit.

Dinamika ini menyeret Rote Ndao ke dalam skenario yang kerap digambarkan dalam perumpamaan alkitabiah: kisah Daud dan Goliat.

READ  RPH Rafael Ama Raya, S.H., M.H & Associates Menilai Penindakan Hukum Kasus Mafia BBM DI Lembata Hanya dihilir Saja

Pasangan “Lentera” dan “Lontar Malole” seringkali dianggap sebagai paket yang lebih kecil, ramping dalam hal jumlah dukungan politik, namun bersemangat dan gigih layaknya Daud. Di sisi lain, pasangan “Ita Esa” mendapatkan label “Goliat” karena mereka didukung oleh koalisi yang gemuk dan kuat, yang melibatkan delapan partai politik besar.

 

Koalisi besar tersebut mencakup Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Perindo, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).

Kekuatan politik pasangan Paulus-Apremoi terlihat sangat dominan, setidaknya di atas kertas. Mereka memegang dukungan dari partai-partai yang memiliki akar politik kuat di NTT. Di sisi lain, Paulina Bullu-Sandro Fanggidae dengan dukungan NasDem dan PDI Perjuangan, serta Vicoas Trisula Bhakti Amalo-Bima Fanggidae dengan sokongan dari Demokrat, PKN, dan Gelora, tampak lebih sederhana dalam hal jumlah dukungan politik.

READ  Pasca Sebby Sambom dan 2 WNA Menyusup Ilegal ke Pegunungan Oksibil Papua, OPM Bunuh Satu Warga dan Dua Orang Lainnya Luka Tembak

Namun, seperti dalam kisah Alkitab, ukuran atau jumlah bukanlah satu-satunya faktor penentu dalam pertarungan.

Daud, meski hanya seorang gembala muda dengan tubuh kecil, mampu mengalahkan raksasa Goliat berkat kecerdasan, keberanian, dan kepercayaan dirinya. Hal ini menjadi relevan dalam konteks Pilkada Rote Ndao, di mana taktik politik, strategi kampanye, dan kemampuan menyentuh hati rakyat dapat menjadi faktor yang menentukan kemenangan, melebihi jumlah dukungan politik yang mengalir.

Pasangan Paulus-Apremoi dari “Ita Esa” tentu memiliki keuntungan besar dengan dukungan koalisi yang luas.

Kekuatan mereka dalam hal jaringan politik dan sumber daya kampanye sangat signifikan, dan mereka akan berupaya memanfaatkan kekuatan ini untuk mendominasi panggung politik Rote Ndao. Sementara itu, pasangan “Lentera” dan “Lontar Malole” akan mencoba mengandalkan strategi yang lebih terfokus, dengan pendekatan yang lebih dekat kepada masyarakat akar rumput, menggugah emosi dan aspirasi rakyat kecil yang mungkin tidak terlalu terpengaruh oleh kekuatan politik besar.

READ  Erupsi G. Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur: Ancaman Terkendali dengan Status Siaga III

Pertarungan antara paket-paket ini tidak hanya tentang siapa yang memiliki lebih banyak dukungan partai, tetapi juga siapa yang mampu meyakinkan rakyat bahwa mereka adalah pilihan terbaik untuk memimpin Rote Ndao.

 

Dalam politik, seperti dalam kisah Daud dan Goliat, kemenangan tidak selalu ditentukan oleh siapa yang memiliki kekuatan lebih besar, tetapi siapa yang memiliki strategi dan semangat yang lebih kuat.

Menuju tanggal 27 November 2024, Rote Ndao akan terus menjadi arena pertarungan yang menarik. Dengan berbagai kemungkinan yang terbuka, baik “Goliat” maupun “Daud” masih memiliki peluang yang sama untuk meraih kemenangan, tergantung bagaimana mereka menavigasi jalan menuju pemilu ini.

(*catatan Redaksi Metrotimor.id)

No More Posts Available.

No more pages to load.