Ba’a,Metrotimor.id– Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rote Ndao, Marthen L. Nenobais, bersama Kepala Seksi Pendidikan Kristen, Albert E. Pethan, melakukan monitoring implementasi Metode GASING (Gampang, Asyik, dan Menyenangkan) bagi Guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) di Sekolah Menengah Teologi Kristen (SMTK) Rote Timur pada Selasa, 27 Agustus 2024.
Metode GASING ini adalah pendekatan pembelajaran yang menggunakan cara-cara sederhana dan menekankan kegiatan eksplorasi nyata yang konkrit, sesuai dengan kurikulum sekolah. Tujuannya adalah untuk membuat pembelajaran lebih mudah, menyenangkan, dan efektif bagi siswa.
Dalam kesempatan tersebut, Kakan Kemenag Rote Ndao, Marthen L. Nenobais, menyatakan bahwa implementasi Metode GASING merupakan bagian dari komitmen kerja yang telah disepakati bersama oleh Menteri Agama RI. “Ini adalah komitmen kerja dari Bapak Menteri Agama RI, dan implementasinya harus dilaksanakan di setiap daerah,” ungkap Nenobais.
Nenobais menjelaskan lebih lanjut bahwa salah satu dari 10 komitmen kerja yang disepakati adalah mendorong implementasi budaya literasi dan numerasi bagi peserta didik di sekolah-sekolah keagamaan, baik Kristen, Katolik, maupun Madrasah di daerah. “Kami sudah melakukan sosialisasi beberapa bulan yang lalu oleh Seksi Pendidikan Kristen, dan pelaksanaannya oleh para guru, baik guru Kemenag maupun guru Pemda. Setelah sosialisasi, saatnya kita melakukan monitoring,” tambah Nenobais.
Dalam pelaksanaan monitoring tersebut, Nenobais menyebutkan bahwa metode GASING sudah mulai diterapkan, meski belum sepenuhnya sesuai harapan. Ia mendorong agar guru-guru Pendidikan Agama, baik Kristen, Katolik, Islam, maupun Hindu, dapat lebih inovatif dan kreatif dalam menerapkan metode ini dengan memahami, mendalami, dan menerapkannya secara lengkap dan benar.
Nenobais juga menekankan pentingnya membangun komitmen dan komunikasi yang baik melalui Kelompok Kerja Guru (KKG) maupun Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) untuk memastikan metode GASING menjadi bagian integral dari proses pembelajaran. “Kami berharap metode GASING ini akan menjadi napas Guru Pendidikan Agama, karena anak-anak lebih tertarik dengan pendekatan ini. Oleh karena itu, guru perlu membangun komitmen komunikasi bersama melalui KKG maupun MGMP yang telah terbentuk,” ujar Kakan Kemenag Rote Ndao.
Di sisi lain, Kepala Seksi Pendidikan Kristen, Albert E. Pethan, menambahkan bahwa metode GASING sangat bermanfaat bagi guru dan siswa karena memudahkan pemahaman literasi. “Harapannya ke depan, metode GASING ini dapat diterapkan oleh guru Pendidikan Agama Kristen, baik guru Kemenag maupun guru PAK Pemerintah Daerah,” kata Pethan.
Penulis dan Foto: Krend/Humas