Editor: Agustinus Bobe
MAUMERE, METROTIMOR.ID– Kabupaten Sikka ditunjuk sebagai titik pusat pengiriman sampel swab untuk seluruh wilayah Flores Tengah bagian Timur, yakni kabupaten Ende, Nagikeo, Bajawa, Flores Timur dan Lembata.
Sehingga ada aturan dari provinsi NTT bahwa jadwal sebenarnya hari ini tetapi petunjuk dari provinsi besok Sabtu ( 9/5/2020) baru dilakukan pengiriman 72 sampel swab karena masih menunggu pengiriman sampel swab dari kabupaten lain.
Sebab, untuk wilayah Flores Tengah bagian timur pusat atau titik pengambilan sampel swab di Maumere, Kabupaten Sikka,” tutur Jubir Covid – 19 Kabupaten Sikka Petrus Herlemus dalam keterangan persnya di Media Center Covid – 19, Jumat (8/5/2020).
Ia menyebutkan 72 sampel swab yang diambil pada hari Kamis (7/5/2020) di dua tempat karantina yang berbeda itu direncanakan sampel tersebut harus dikirim pada Jumat (8/5/2020) terpaksa ditunda hingga besok Sabtu (9/5/2020) baru dikirim ke Kupang karena masih menunggu sampel swab dari kabupaten lain.
Total sampel swab yang akan dikirim melalui bandara Frans Seda Maumere kurang lebih 90 sampel swab dan diperkirakan sekitar dua hari kemudian bisa diketahui hasilnya karena bisa sampai 45 sampel swab yang akan diperiksa oleh PCR di Kupang.
” Sampel swab terbanyak di Kabupaten Sikka karena kami melakukan rapid test terhadap semua pelaku perjalanan. Kita sudah siap hal terburuk sekalipun,” tegas Petrus.
Oleh karena itu, masyarakat diharapkan tenang pengikuti anjuran pemerintah, karena pemerintah sudah mengambil langkah – langkah antisipasi. Bila ada kemungkin hal terburuk terjadi.
Apabila pasien covid -19 melampaui kapasitas ruang isolasi RSUD dr.Tc.Hiller Maumere maka semua pasien umum akan dievakuasi ke rumah sakit swasta yakni RSU Santa Elisabeth Lela dan RS Santo Gabriel Kewapante.
Sesungguhnya pengiriman sampel swab dari 9 kabupaten di pulau Flores Lembata berdasarkan jadwal dilakukan hari Jumat (8/5/2020) melalui bandara Frans Seda Maumere dan bandara Komodo Labuan Bajo menggunakan pesawat Carteran pemerintah provinsi NTT.
Pewarta : athy meaq