Editor: Agustinus Bobe,
BA’A,METROTIMOR.ID–Tahun 2021 Kemendikbud membuat Program Sekolah Penggerak di seluruh Indonesia. Untuk tahap awal, Kabupaten Rote Ndao, NTT, ditunjuk dari 110 Kabupaten/Kota se – Indonesia, salah satunya untuk menjadi pilot project Sekolah Pengerak di Kabupaten Rote Ndao.
“Tahap awal tahun 2021, Pelatihan Kepala Sekolah, Guru dan Pengawas sekolah yang ditunjuk dan eksennya pada tahun 2022 hingga tahun 2024,” tutur Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rote Ndao Yosepn Pandie, S.Pd.
Yang dimaksud dengan sekolah penggerak menurut Kadis Yoseph yakni bisa menjadi penggerak sekolah yang lainnya. Jadi, mulai kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan betul – betul bisa menjadi pelopor dalam pengembangan kurikulum, berinovasi mulai dari pembuatan Silabus, model pembelajaran, bahan ajar dan metode pembelajaran yang sangat bagus.
Rote Ndao ditunjuk sebagai Sekolah Pengerak karena menyangupi permintaan Kementerian Pendidikan yakni berkomitmen tidak pindahtugaskan guru dan kepala sekolah yang ditunjuk hingga tahun 2024. Syarat lain Kepala Sekolah harus usia mudah dan Rote Ndao, 42 Persen Kepala Sekolah mudah, hal tersebut terdata Data Pokok Peserta Didik (Dapdodik), termasuk Komitmen Menyiapkan anggaran, dan itu telah dilakukan Bupati Rote Ndao mengirim testimoni kekementerian.
Proses awalnya yang ditunjuk kabupatennya terlebih dulu, kemudian diarahkan kepada SMP Negeri, SMP Swasta, SD Negeri, SD Swasta termasuk di tingkat TK nya. Untuk berapa sekolah yang ditunjuk masih belum dilakukan, karena ini masih dalam tahap awal, masih dalam tahap koordinasi Bupati.
“Yang jelas dari sekolah – sekolah itu nantinya ada yang mewakili,baik dari negeri maupun swasta akan kami persiapkan. saat diterapkan kami sudah sangat siap,” tegas Pandie
Pandie menjelaskan, dalam realisasinya nanti akan dilakukan secara merata, mewakili sekolah-sekolah negeri maupun swasta. Diharapkan sekolah penggerak itu mampu menghasilkan profil siswa yang berakhlak mulia, independent dan mandiri, punya kemampuan bernalar kritis, kreatif, gotor-royong dan punya rasa kebhinekaan dalam bernegara.
Dari hasil rapat sebelumnya di Denpasar Bali, seluruh daerah untuk membuat pernyataan, siap atau tidak kalau daerahnya ditunjuk sebagai sekolah penggerak.
“Ternyata semua kabupaten/kota menyatakan siap. Namun karena dibatasi dengan kapasitasnya, akhirnya yang ditunjuk hanya 5 kabupaten untuk wilayah NTT,5 kabupaten terpilih Sumba Timur, Rote Ndao, Sumba Barat, Manggarai dan Kota Kupang. Jadi kami siap, karena proses penunjukannya juga sudah ada surat resminya,” tandas Pandie (MTID01)