MAUMERE,METROTIMOR.ID– Sejak diumumkan oleh Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 kabupaten Sikka,Propinsi NTT, terkait 8 pasien positif Covid-19 langsung tersebar di medsos.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Sikka,Petrus Herlemus mengaku kaget dan merasa kecewa terhadap data rekam medik 8 orang pasien Positif Covid-19 yang tersebar diberbagai media sosial baik di Facebook maupun Whatshapp.
Kejadian ini sangat disayangkan Tugas Covid-19 kabupaten Sikka karena sangat menyulitkan pihaknya untuk melakukam trecking terhadap orang-orang yang pernah kontak dengan pasien postif covid-19.
Hal ini disampaikan Petrus Herlemus saat menggelar konferensi Pers di kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka,Jumat (15/5/2020) sore.
Dihadapan awak media Kepala Dinas Kesehatan ini mengatakan, seharusnya tidak boleh menyebarkan detail rekam medik ke 8 pasien Positif Covid-19.
Dikatakannya rekam medik itu tidak boleh tersebar. “Mudah-mudahan kita lebih paham soal itu dan jangan sampai ada pengaduan, baru kita jadi masalah.Biarkan dulu gugus Tugas dan Tenaga Kesehatan bekerja dalam diam untuk bagaimana pendekatan persuasif kekeluargaan.Kita tidak siap membuka seluruhnya karena mengingat Psikolog masyarakat kabupaten Sikka lagi tergamggu.
Hal yang paling ditakutkan ketika membuka data pasien maka akan terjadi hal yang menjurus keanalisis dan diskriminatif,”.
“Saya tidak mengerti dataitu keluar dari mana karena data yg disampaikam dari propinsi ke saya sampai dengan detail data rekam mediknya itu keluar saya tidak mengerti lagi.Sehingga semuanya harus ada batasnya.Harus ada privaci pasien yg tidak boleh dibocorkan.Kalau kita sehat ini masih aman-aman saja.Bagainana kita yang kena lalu data diri kita dibuka.
Itu sebenarnya harus kembali kediri kita masing-masing.Mudah-mudahan ini menjadi evaluasi kita bersama,”ungkap Petrus Herlemus nada kecewa.
Lanjutnya setelah mengetahui Pasien positif maka kita gerak cepat melakukan pendekatan dan melakukam penelusuran rekam jejak guna mengantisipasi hal-hal yamg tidak diinginkan.Biarkan Tim kami yang bekerja.
Pagi tadi Jumad(15/5, kata Petrus Herlemus , ada beberapa yg pernah kontak erat dengan pasien positif pagi-pagi sudah pergi kelulau dan banyak yang menyembunyikan diri karena sudah mengetahui data pasien poditif.
Hal tersebut akan menghambat Tim kerja Gugus Tugas dan
akan membuat beban kerja Tim Gugus Covid-19 kabupaten Sikka dan tenaga kesehatan bertambah berat,”Ungkap Petrus Herlemus.
Pewarta : athy meaq