Adonara,MetroTimor.id– Fasilitas infrastruktur dan jaringan internet yang lambat di Pantai Mekko menjadi sorotan para pengunjung. Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan serta Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Flores Timur, Servulus Satel Demoor, mengungkapkan bahwa hal ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah.
“Ini menjadi perhatian serius bagi kita di Pemda bagaimana menata kembali Pantai Mekko, dan gagasan ini muncul dari Ibu Penjabat Bupati Flotim, Sulastri Rasyid. Apalagi Mekko pernah menjuarai Anugerah Pesona Indonesia (API) tahun 2020,” ujar Satel Demoor.
Demoor menjelaskan bahwa terdapat beberapa titik jalan sekitar 7 kilometer yang menunjukkan bekas perbaikan semen dan timbunan tanah baru. “Kami upayakan ini menjadi perhatian untuk menghidupkan kembali pariwisata alam dengan pasir timbulnya dan pulau kelelawarnya yang eksotis,” tambahnya.
Namun, saat ini infrastruktur di Pantai Mekko masih belum memadai. Berdasarkan pantauan media, ada upaya pembenahan dengan tambal sulam di sepanjang jalan menuju pantai. Langkah cepat dari pemerintah daerah ini dilakukan seiring dengan adanya Festival Mini Mekko, terutama karena Pejabat Gubernur dan rombongannya akan melintasi dan melihat langsung kondisi jalan tersebut.
Kondisi jalan di Dusun Mekko, Desa Pledo, Kecamatan Witihama, Kabupaten Flores Timur, sangat menantang. Pengunjung tidak dapat sepenuhnya menikmati perjalanan karena infrastruktur yang kurang memadai. “Ada dua hal urgen yang harus dibenahi untuk mendukung destinasi wisata Mekko ini, yaitu jalan dan jaringan komunikasi (internet),” ujar Satel Demoor saat dikonfirmasi usai acara penanaman Mangrove dan Malpari di Pantai Mekko, Sabtu, 3 Agustus 2024.
Demoor optimis bahwa dengan sinergi antara pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pada Festival Mini Mekko 2024, dua permasalahan utama ini dapat diselesaikan. “Kami hadir lengkap, ada Parbud, PLT Kadis PUPR, dan Kadis Kominfo. Kita terus bersinergi untuk menuntaskan dua hal ini sehingga Dusun Mekko yang terkenal dengan ‘Pasir Timbul’, surga tersembunyi, akan terus membuming karena alam yang eksotis,” tutup Olus Demoor.
(*RS)