ROTE NDAO,METROTIMOR.ID–Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 7 laksanakan Kegiatan Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar di Aula SD Inpres Mokdale,Kecamatan Lobalain,Kabupaten Rote Ndao,Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), selama dua hari yakni selasa, 11 Juli hingga 12 Juli 2023.
Kegiatan itu diikuti sebanyak 36 Calon Guru Penggerak (CGP) dan 6 Pengajar Praktik (PP) dari Kabupaten Rote Ndao dan dibuka oleh Asisten pemerintahan Pemkab Rote Ndao, Armi Saek mewakili Bupati Rote Ndao, Paulina Haning Bullu,S.E.
Asisten Pemerintahan dalam membacakan sambutan Bupati Rote Ndao, memberikan proficiat bagi para Calon Guru penggerak angkatan 7 yang berjumlah 35 orang yang berhasil melaksanakan Lokakarya serta menggelar pameran Panen Hasil Belajar.
Oleh karena itu, Ia berpesan kegiatan hari ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan di Kabupaten Rote Ndao dimana melalui Program Pendidikan Guru Penggerak dan calon Guru pengerak dapat terlibat dan proaktif dalam pendidikan lainya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik nantinya mendorong tumbuh kembang peserta didik secara holistik.
Guru sebagai Pelaku sekaligus penggerak pembangunan sumber daya manusia, memiliki peran dan tanggung jawab yang besar dalam pembentukan karakter generasi penerus bangsa. Walau saat ini semua aktivitas pembelajaran menggunakan teknologi yang mungkin terjadi interaksi jarak jauh, tetapi tidak dapat menggantikan pembelajaran formal.
Bupati berharap sebagai bagian dari program pendidikan guru penggerak yang merupakan rangkaian dari merdeka belajar episode lima, bapa dan ibu guru calon guru penggerak telah dipersiapkan sebagai guru- guru terbaik untuk pemimpin pembelajaran.
Pemkab juga Mendorong Calon Guru penggerak yang hadir untuk dapat menggerakkan komunitas belajar bagi teman-teman guru di sekolah masing-masing dan membuat jaringan pembelajaran antara guru.
ditempat yang sama, Perwakilan Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi NTT, Fredrik Dami, mengatakan kegiatan tersebut merupakan lokakarya terakhir yang dilakukan guru penggerak selama mengikuti pelatihan dan bimbingan.
“hari ini lokakarya Guru penggerak di sejumlah kabupaten/ kota di NTT, termasuk Kabupaten Rote Ndao,” imbu Dami
Lokakarya terakhir itu menampilkan hasil belajar, dan aksi nyata yang telah dilakukan guru penggerak selama mengikuti pendidikan selama kurang lebih 9 bulan terakhir.
Dengan harapan melalui Pendidikan Guru Penggerak, diharapkan guru dapat meningkatkan kompetensi dirinya dan orang lain, menjadi pemimpin pembelajaran, dan mengembangkan sekolah.
“Selain itu Bisa menjadi motivator paling tidak untuk sekolahnya, lebih bagus lagi juga untuk sekolah-sekolah lain, dan tujuan akhirnya untuk memajukan pendidikan di Kabupaten Rote Ndao,” ujarnya.

Salah satu peserta Guru Penggerak Angkatan 7 Kabupaten Rote Ndao, Welsiana E. Dami, S.Pd mengaku senang dengan kegiatan ini, walau diawal merasa sangat berat, tetapi justru dapat meningkatkan profesionalismenya sebagai seorang guru.
Menurutnya,Proses pendidikan guru penggerak menghadirkan berbagai manfaat positif bagi pesertanya. Setidaknya ada 7 manfaat penting program guru penggerak bagi pendidik, seperti Mengembangkan Kompetensi dalam Lokakarya Bersama.
Pendidikan Guru Penggerak selama 9 bulan dan pengembangan kompetensi dalam Lokakarya Bersama.
Kegiatan ini sangat menyenangkan oleh karena itu,rekan guru yang belum mendaftarkan diri segera menggunakan kesempatan ini imbunya mengajak.
Hadir dalam kegiatan itu, Perwakilan Balai Guru Pengerak (BGP) Provinsi NTT,Roni Umbu Muda dan Fredrik Dami,Sekretaris Dinas PPO Kabupaten Rote Ndao,Calvin Langgo, Pengawas Sekolah Jenjang TK,SD,SMP,SMA, dan SMK,Kepala Sekolah CGP.
Pantauan media ini usai digelar pembukaan kegiatan, Bupati Rote Ndao, Paulina Haning Bullu,S.E menyempatkan diri mengunjungi lokasi Lokakarya di bilangan SD Inpres Mokdale sebagai bukti mendukung kegiatan bagi para guru Penggerak dan Calon Guru Penggerak.
(***)