ROTE NDAO, METROTIMOR.ID- Minggu (21/7/2024) pukul 07.30 Wita nampak Polsek Pantai Baru melalui Pasukan Barbar Polsek Pantai Baru menyampaikan pesan kamtibmas yang salah satunya adalah menggaungkan Pilkada Damai 2024 saat mengisi warta mimbar gereja. Dalam kegiatan bertajuk Barbar-Religi Polsek Pantai Baru, kali ini menyambangi Gereja di Desa Keoen Kecamatan Pantai Baru.
Gereja yang disambangi dalam kegiatan Barbar-Religi kali ini adalah Gereja Ebenheser Oeutuk, Gereja Betania Keoen, dan Gereja Syalom Mamaluk, dengan menerjunkan enam Personil Barbar Polsek Pantai Baru guna menyampaikan pesan kamtibmas. Menghimbau para jemaat serta pihak gereja untuk menciptakan Pilkada Damai 2024 menjadi salah satu himbauannya. Disamping melaksanakan tugas pengamanan ibadah, para Personil Barbar Polsek Pantai Baru juga mengisi warta mimbar dengan menyampaikan pesan kamtibmas kepada jemaat yang hadir.
“Kegiatan Barbar-Religi kali ini tetap memberikan himbauan kamtibmas untuk menjaga situasi tetap kondusif. Namun fokusnya adalah menghimbau serta mengajak masyarakat untuk bersama-sama menciptakan “Pilkada Damai 2024″ agar semua tahapan berjalan lancar dan situasi kamtibmas tetap kondusif,” ujar Komandan Barbar (sapaan akrab Kapolsek) Polsek Pantai Baru Ipda I Gede Putu Parwata, S.H.
Masih menurutnya, “kontestasi politik di pilkada ini tentunya akan langsung dirasakan masyarakat, serta waspadai hoax. Jangan gampang terprovokasi dengan berita-berita yang belum tentu kebenarannya. Bijaklah dalam bermedsos. Namun apapun itu, kami Polsek Pantai Baru sangat mengharapkan dukungan dan kerjasama semua pihak untuk sama-sama menciptakan Pilkada Damai 2024 di Rote Ndao khususnya di Kecamatan Pantai Baru ini. Mari kita jadikan perbedaan pilihan sebagai kekuatan untuk mempererat tali silaturahmi kekeluargaan. Tumbuhkan rasa saling menghormati dan menghargai agar semuanya berjalan dengan damai,” tutupnya lugas.
Dapat disampaikan bahwa kegiatan Barbar-Religi Polsek Pantai Baru kali ini intinya mengkampanyekan Pilkada Damai 2024 agar semuanya berjalan dengan aman ditengah-tengah heterogennya pandangan masyarakat. Tentunya kita tidak mengharapkan terjadinya perpecahan akibat pesta demokrasi (pilkada) lima tahunan ini.
(***)