Oleh: Albert Baunsele
Sahabat Penggerak Literasi
Awal tahun 2025 menjadi tahun yang dimulai dengan gantung diri berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena banyak yang menjatuhkan dirinya di jembatan Liliba. Dikutip dari beberapa media online maupun media sosial , diperoleh informasi terkait seorang prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang bertugas di kabupaten Rote Ndao ditemukan gantung diri di pohon asam pada Minggu, 12 Januari 2025.
Banyak faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, salah satu dari faktor tersebut adalah tingkat stres dan tekanan hidup yang tinggi.
Menurut Atika Dian Arianti, M. Sc., M.Psi seorang psikolog Universitas Airlangga menyebutkan bahwa penyebab bunuh diri dapat dikategorikan secara biobsikosial yakni , biologis, psikologis dan sosial. Dimana secara biologis seseorang dapat memiliki keluhan fisik yang membuat tidak berdaya seperti masalah jantung dan hormonal. Secara psikologis, seseorang memiliki kerentanan untuk merasa tidak berarti dan secara sosial, seseorang memiliki permasalahan dalam hal sosialisasi pada relasi sebayanya. Berdasarkan tiga aspek tersebut dapat diketahui bahwa faktor terdekat dalam buhuh diri adalah stress dan tekanan hidup.
Prajurit TNI atas nama Andi Tambaru yang gantung diri, berdasarkan pemberitaan di media sosial, sangat mencintai kekasihnya, tentunya akan banyak dihadapi dengan permasalahan dan tekanan sosial. Permasalahan tersebut dapat datang dari diri sendiri juga pihak lainnya dalam hal ini pihak keluarga sang kekasih hati. Jika tidak bisa mengontrol stres akibat tekanan hidup menjadikan kita depresi terhadap masalah yang dihadapi. Belum lagi ketika menghadapi persoalan terkait Belis atau Mahar yang dapat menjadi beban pikiran anggota prajurit TNI .
Hidup dengan penuh tekanan pikiran dan batin tentu akan membuat orang tersebut merasa hidupnya sangat kacau sehingga tidak sedikit yang merasa bahwa tidak ada guna untuk hidup di dunia yang penuh dengan tekanan hidup.
Padahal banyak cara yang dapat kita lakukan untuk mengatasi tekanan hidup dan stres dimaksud. Gantung diri bukanlah cara terbaik menghindari tekanan hidup yang kita alami. Banyak cara untuk mengatasi atau mengurangi tingkat stres dan kejenuhan dalam diri seseorang, salah satunya adalah mendekatkan diri pada sang pencipta, sehingga pikiran bisa tenang dan senantiasa memiliki pikiran yang positif. Memilih lingkungan yang positif serta cara bergaul yang baik juga akan membawa kita menjadi pribadi yang positif dan terhindar dari pikiran dan perilaku buruk yang dapat menyebabkan stres dan depresi. Terkadang kita juga memerlukan refreshing atau hiburan ketika pikiran dan jasmani kita sedang lelah, dengan begitu kita dapat terhindar dari resiko keputus asaan yang bisa memicu tindakan gantung diri tersebut.
Selaku orang muda yang sedang jatuh cinta, kita memang dituntut dan dibebani dengan tanggung jawab yang banyak ,namun dibalik itu semua ada keluarga yang senantiasa menanti kabar baik dari kita. Ketika kita tidak mendapatkan dukungan dari keluarga, maka carilah lingkungan dan teman yang positif karena itu akan membantu kita menjadi pribadi yang positif dan produktif . ketika kita mulai lelah dengan segala hal terkait hubungan dengan kekasih ,berilah waktu Jedah dan apresiasi pada diri sendiri dengan cara refreshing dan menghibur diri di tempat rekreasi ,dengan begitu kita dapat menyelamatkan diri dari resiko stress bahkan bunuh diri.
Akhirnya, berpikirlah yang positif, lakukanlah yang positif guna menghindari pikiran negatif serta menghindari perilaku negatif seperti gantung diri dan sejenisnya.