WASHINGTON, METROTIMOR.ID– Kini di seluruh belahan dunia dihebohkan dengan corona virus Desease ( COVID -19). Di setiap negara pun telah mengeluarkan kebijakan untuk membatasi penyebaran virus ganas mematikan itu.
Instrumen pelindung mini adalah masker, hand sanitizer, dan tissue toilet menjadi barang yang paling dicari ditengah wabah virus corona . Kalau di Amerika Serikat kisahnya jauh berbeda dengan negara – negara lain lantaran orang sibuk cari alat pelindung pencegah virus, justru Amerika Serikat senjata api pun turut laris diburu.
Sejak wabah virus Coron dinyatakan pandemi, sebagian penduduk Amerika Serikat menjadikan senjata api sebagai barang yang juga wajib dijual dan dibeli.
Senin malam 16 Maret 2020 pantuan reporter metrodunia.id group di area toko senjata api terjadi antrean panjang di depan toko dekat California, Alabama hingga New York. Dan tidak semua yang mengantre adalah penggemar senjata api, tetapi juga warga yang baru pertama kalinya membeli senjata.
Seorang pemilik toko senjata api bernama Georgia di depan toko Cobb County kepada Metrodunia.id group ( Metrodunia.id Metrotimor.id ) , Selasa 17 Maret 2020 menuturkan bahwa dari Ebola hingga kasus flu burung, dirinya belum pernah melihat hal seperti ini.
Tidak cuma senjata yang laris laku tetapi amunisipun diserbu pembeli. Peluru kaliber pun laris manis terjual.
Apa sih alasannya?. Para pembeli beramsumsi bahwa dengan situasi seperti ini harga senjata dan amunisi sangat rendah dibandingkan dengan hari – hari sebelumnya.
Pewarta : Chandra Offlipia
Editor: Agustinus Bobe