Dua Peristiwa Pengendara Tabrak Sapi dan Cacat, Korban Serupa Meninggal Dunia di Kelurahan Mokdale

oleh -244 Dilihat

 

ROTE NDAO,METROTIMOR.ID–Kejadian tragis yang melibatkan pengendara kendaraan bermotor dan sapi di wilayah Kelurahan Mokdale, Kabupaten Rote Ndao, kembali mengguncang masyarakat setempat. Pada hari Sabtu, 16 September 2023, seorang pengendara bernama Daniel Lussi menjadi korban terbaru dalam dua peristiwa serupa yang mematikan.

Peristiwa pertama terjadi dua tahun sebelumnya, ketika istri Drg Suardi, mantan Kadis Kesehatan kabupaten Rote Ndao, nyaris kehilangan nyawanya setelah mengalami kecelakaan saat mengendarai sepeda motor dan menabrak sapi yang melintas di depan RSUD Baa, Kelurahan Mokdale. Meskipun selamat, dia mengalami cedera serius pada kakinya.

Sabtu lalu, nasib tragis kembali menimpa Kelurahan Mokdale. Daniel Lussi, seorang warga Lelain, mengalami nasib yang sama saat menabrak sapi yang berada di badan jalan. Sayangnya, nyawa Daniel tidak dapat diselamatkan, dan ia meninggal pada sore harinya akibat cedera yang parah.

Anggota DPRD, Carli Li’an, telah memberikan tanggapannya terkait serentetan peristiwa ini. Carli Li’an menyatakan keprihatinannya atas kejadian tersebut dan menyoroti bahwa Kelurahan Mokdale sebenarnya telah memiliki Peraturan Daerah (PERDA) terkait penertiban ternak. Namun, penertiban tersebut hanya dilakukan sekali tanpa alasan yang jelas.

Carli Li’an menegaskan perlunya penertiban ternak secara konsisten, bukan hanya sebagai respons terhadap kecelakaan yang sudah terjadi. Ia menyebutnya sebagai kelalaian pemerintah Kabupaten Rote Ndao dan mengingatkan bahwa DPRD telah berulang kali menyampaikan keinginan untuk melaksanakan PERDA penertiban ternak dan berbagai PERDA lainnya yang belum diimplementasikan.

Sebagai ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Baperda), Carli Li’an telah meminta kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk memastikan implementasi PERDA yang sudah ditetapkan. Ia berharap bahwa peristiwa tragis ini akan mendorong pemerintah untuk serius menertibkan hewan ternak, terutama dalam ibu kota Ba’a.

Carli Li’an juga menyoroti pentingnya pemetaan wilayah pertanian dan mengingatkan tentang dampak negatif beternak secara liar, seperti merusak tanaman milik orang lain atau menyebabkan kecelakaan yang membahayakan. Ia berkomitmen untuk terus mendorong pemerintah melakukan sosialisasi, memberikan pencerahan kepada masyarakat, dan melakukan penertiban secara berkelanjutan untuk menghindari tragedi serupa di masa depan.

Terakhir, Carli Li’an menekankan pentingnya keselamatan pengendara di jalan dan perlunya efektivitas implementasi produk hukum yang sudah ada, seperti PERDA penertiban ternak. Ia berharap bahwa tragedi ini dapat memicu refleksi untuk memastikan bahwa kebijakan pemerintah dijalankan secara efektif demi mencegah kejadian serupa.

(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.