AMBON, METROTIMOR.ID– Berawal dari perkenalan semanis madu di facebook atau media sosial berujung pada nasib malang yang tak pernah terbayangkan sebelumnya apa dan dampaknya asmara penuh tipu muslihat.
Itulah yang dialami oleh kedua orang gadis remaja cantik aduhai pembakar gelora cinta dibalik malang itu asal Pagelaran Kabupaten Pringsewu, Ambon yang menjadi korban human trafficking itu.
Sebut saja Asri (18) dan Sulasty (16) nama samaran kedua gadis remaja di Ambon ini dijadikan tukang pijit plus – plus.
Kedua korban tersebut dijual dengan perantara warga Pekon Sukoharja RD dan GM warga Pringsewu awal mulanya mereka berkenalan melalui media sosial atau facebook dijanjikan akan bekerja di Batam dengan iming – iming gaji sebesar Rp 6.000.000 perbulannya,” ungkap Advokasi Lembaga Perlindungan Anak Pringsewu,Siwi Lestari di Ambon, Rabu 25 Maret 2020 siang.
” Informasinya kita dapatkan dari kerjasama dan kominikasi UPTD Jawa Timur yang menangani human trafficking di bandara udara Adi Sucipto Surabaya kedua korban ini dapat diselamatkan dari tangan penipu itu.
Dan kedua korban kami sudah antar kembali sampai ke tangan kedua orangtuanya masing- masing,” terang Siwi
Pewarta: Agustinus Bobe
Editor: Agustinus Bobe