Disponsori CSR, Barakat Wajibkan Program Incident Atasi Persoalan Bumi dan Kesiapsiagaan Bencana

oleh -4697 Dilihat

 

LEMBATA,METROTIMOR.ID – Lembaga Pengembangan Masyarakat Lembata (Barakat) resmi gandeng Chatolik Relief Service-United States Conference Of Catholik Bishops (CRS-USCCB) luncurkan Program INCIDENT.

Program tersebut bermakna meningkatkan ketangguhan melalui adaptasi perubahan iklim dan pengurangan resiko bencana di Nusa Tenggara.

Barakat yang disponsori oleh CRS-USCCB menjadi pendorong pelaksanaan kampanye hari Bumi dan hari kesiapsiagaan Bencana Nasional.

Dikatakan Pureklolon, saat ini Dunia sedang menghadapi krisis iklim yang ditandai dengan perubahan iklim dan dampaknya, Kalau dikaji dapat terjadinya kepunahan Manusia.

READ  Warga Menang Perkara Atas Pemdes Kolilanang

“Dalam Konteks Lembata, persoalan Bumi dan persoalan kesiapsiagaan bencana menjadi hal urgen. Lembata cuma punya satu pulau dan pernah mengalami bencana yakni erupsi gunung dan Banjir Bandang,” urai Pureklolon saat diwawancarai awak media, Sabtu (06/05/2023).

Lanjutnya, Bencana-bencana ini membawa dampak berupa kematian dan kerusakan sarana dan prasarana yang tidak sedikit dan ditetapkan menjadi bencana Nasional.

READ  Bupati Paulina  Melepaskan Peserta Karnaval Peringati HUT RI ke-78 Tahun

Kampanye Hari Bumi dan Kesiapsiagaan Bencana Nasional oleh Lembaga Pengembangan Masyarakat Lembata (Barakat)

Pengalaman dalam dua peristiwa tersebut, mewajibkan Barakat dan Catholik Relief Service-United States Conference Of Catholik Bishops (CRS-USCCB) melalui program Incident di Kabupaten Lembata.

Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap Bumi sebagai tempat tinggal dan Pulau Lembata sebagai satu-satunya pulau yang dihuni masyarakat Lembata.

READ  Peringatan HUT Ke-21 Kabupaten Rote Ndao: Bupati Ungkap Capaian Keberhasilan yang Telah Diraih

“Hal ini juga dapat mengajak semua masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan nyata sebagai upaya perlindungan bencana dan juga secara tidak langsung mencegah terjadinya bencana, serta memperoleh informasi tentang “Muro” sebagai sebuah bentuk mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim,” tutupnya

(RS)

No More Posts Available.

No more pages to load.