Editor: Agustinus Bobe
MAUMERE, METROTIMOR.ID– Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo sangat kecewa dengan kinerja para petugas pendataan calon penerima Bantuan Sosial Tunai ( BST) sehingga menghasilkan data yang amburadul dan tidak jelas.
Akibatnya, nama kepala Desa, perangkat desa, pensiunan ASN dan pekerja formal lainya pun muncul sebagai calon penerima. Ini suatu kejahatan besar lebih jahat dari korupsi,” ungkap Bupati Robi Idong akrab disapa saat menggelar rapat koordinasi bersama pimpinan Organisasi Perangkat Daerah dan para camat se- Kabupaten Sikka di Aula Kantor Dinas PMD, Senin (11/5/2020).
Bupati Robi Idong menyebutkan, ada dalam satu rumah didata istri, anak dan keponakan semuanya dapat BST, sementara janda miskin, rakyat miskin yang harus diperhatikan justru diabaikan.
” Ini sangat memalukan. Ini kejahatan besar lebih jahat dari korupsi. Maka mulai hari ini saya minta bantuan TNI/ Polri untuk turun sisir semua desa. Karena para pendamping di dusun mulai hari ini turun ke dusun masing – masing.
Saya pun minta para camat untuk cek kembali data riil di lapangan,” tegas Robi Idong.
Pewarta : Athy Meaq