ROTE NDAO,METROTIMOR.ID— Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu Bersama dinas teknis melaksanakan kunjungan kerja sekalian memantau Embung Oeina, Desa Lidor, Kecamatan Loaholu, Kabupaten Rote Ndao, Provinsi NTT, yang rusak lantaran tergerus air hujan dengan intensitas tinggi yang saat itu melanda Kabupaten Rote Ndao.
Peninjauan embung Oeina ini oleh Bupati dilaksanakan pada Jumat, (24/2/ 2023), didampingi Kalak BPBD Rote Ndao, Anggota DPRD Rote Ndao, Kadis PUPR, Camat Loaholu, Kepala Bagian umum, Handryas Bessie dan sejumlah Kepala OPD serta Kepala Desa Lidor.
Kalak BPBD Rote Ndao, Diksel Haning menyebutkan, awal mula kejadian hujan dengan dengan intensitas tinggi, pada Kamis, 23 Februari 2023 mengakibatkan rusaknya tanggul embung Oeina yang tergerus air dan terjadi longsoran sepanjang 109 meter.
Selain itu, terdapat 3 buah pintu air yang kehilangan fungsinya. Selanjutnya, 700 meter saluran irigasi primer dan sekunder juga rusak dari 3.000 meter total panjangnya.
Ia mengisahkan, hujan dengan intensitas tinggi terjadi pada pukul 05.00 sampai dengan 12.30 wita, mengakibatkan banjir merendam lokasi persawahan seluas 26 Ha dan merusak tanggul, serta saluran irigasi.
Tambahnya, banjir yang merendam lokasi persawahan, diakibatkan rusaknya tanggul pada embung Oeina.
Embung tersebut, menurut Diksel, usianya sudah sangat tua, sebab itu, saat ini tidak mampu menahan beban air.
Diksel juga menyebut, dari hasil laporan kaji cepat yang dilakukan pihaknya, diketahui embung Oeina dikerjakan oleh Wahana Visi Indonesia (WVI).
“Embung ini dibangun pada tahun 1983 oleh WVI, kemudiaan direhabilitasi oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU). Dan itu dilakukan setelah 14 tahun dimanfaatkan oleh petani setempat,” kata Diksel.
Dampak kerusakannya, jelas dia, masih dihitung oleh tim teknis. Namun diperkirakan kerugiannya mencapai puluhan juta.
Lalu untuk kebutuhan mendesaknya, perlu dibuat saluran pengelak manual sepanjang 200 meter dengan maksud untuk mengairi air yang terendam dari area sawah, agar dapat meminimalisir gagal panen.
Ia juga memaklumi bahwa penggarap sawah terancam gagal panen di musim ini dan musim berikutnya karena debit air embung Oeina, permukaan airnya menurun karena tanggul yang rusak.
(***)