ROTE NDAO,METROTIMOR.ID— Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu dan Wakil Bupati, Stefanus M Saek melaksanakan monitoring terhadap ternak ayam petelur Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesma) Lobalain Mandiri. Kamis, (23/2/2023)
Bupati Paulina mengatakan, peternakan ayam petelur yang dikelola Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesma) Lobalain Mandiri, model usahanya sudah bagus dan perlu dicontohi oleh kecamatan lain.
“Dari sisi produksi dan pemasaran juga terencana dengan baik sehingga bisa diduplikasi di BUMDesma yang mempunyai unit usaha sejenis,” ujar Bupati Paulina.
Menurutnya, peternakan ayam petelur BUMDesma Lobalain Mandiri ini akan membantu memperkuat ketahanan pangan hewani di Rote Ndao yang juga dikenal sebagai Negeri Sejuta Lontar.
Pengembangan usaha peternakan telur ini juga akan membantu warga untuk dapat memperoleh telur ayam dengan kondisi segar. Sehingga, kebutuhan gizi masyarakat setempat dapat terpenuhi dengan baik.
“Saya harap keberhasilan peternakan telur dapat ditularkan ke BUMDesma lain untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi masyarakat desa. Untuk seluruh BUMDesma agar tidak segan-segan menduplikasi model usaha BUMDesma Lobalain Mandiri yang telah terencana dengan baik,” pungkasnya.
Dirinya juga mengingatkan masyarakat untuk mengutamakan produk lokal yang ada di desa. Menurutnya membeli produk lokal penting dilakukan untuk membantu proses percepatan pemulihan ekonomi di desa dan daerah.
Direktur BUMDesma Lobalain Mandiri, Apriani J E Ndun menyampaikan usaha ayam petelur ini merupakan dana penyertaan modal dari 15 Desa yang ada di Kecamatan Lobalain.
“Jadi memang ada dana penyertaan modal dari 15 Desa se-Kecamatan Lobalain, sehingga kami kelola dana tersebut dan kami melihat ini untuk usaha ayam petelur, dan ini peluang usaha,” kata Apriani.
Ia menambahkan, BUMDesma Lobalain mandiri bekerja sama dengan sub layer CV Agro Sari Persada dan mereka telah bersedia menjadi sub layer BUMDesma Lobalain.
“Saya juga sempat ke tempat mereka (CV Agro Sari Persada) untuk banyak belajar di sana dan akhirnya kami mulai bikin kontrak kerja sama,” ujar Apriani.
“Setelah kami berpikir lebih matang dan terencana, kami beli ayam pullet, artinya ayam usia remaja. Kami tidak punya background orang-orang atau dokter hewan, sehingga lebih baik kami ambil ayam pullet agar resiko gagalnya mungkin lebih kecil, ketimbang kami beli ayam dalam bentuk DOC,” sambungnya.
Ia kembali mengisahkan, setelah kontrak itu selesai dan dari pihak sub layer, sekitar tiga minggu yang lalu, mereka kirimkan ayam tersebut ke Rote Ndao, khususnya Kecamatan Lobalain. Jadi, diterangkannya, pengiriman itu bertahap dan sekarang ada 1000 ekor ayam pullet dengan dua kali pengiriman.
Apriani juga menyebut, ayam sudah ada di lokasi tersebut sekitar 3 mingguan dan sudah mulai berproduksi dalam minggu ini.
“Pengurus yang aktif kami tiga orang, saya, bendahara dan sekretaris. Tentu ini juga peluang menjadi pasar kami yang pertama, selain dari masyarakat umum desa se-Kecamatan Lobalain, ada program-program PMT dan program lainnya, mungkin kami akan fokuskan ke 15 desa Kecamatan Lobalain,” tandasnya.
Alasan difokuskan ke 15 desa, kata Apriani, karena 15 desa di Kecamatan Lobalain tersebut adalah pemilik saham di BUMDesma Lobalain Mandiri. Tentunya, pengurus usaha ayam petelur BUMDesma akan mendahulukan 15 desa tersebut, dan ada yang sudah pesan dari Desa Sanggaoen untuk PMT (Pembagian Makanan Tambahan).
Turut mendampingi Bupati Paulina dan Wabup Stef, Kadis PMD, Yames Therik, Kabag Umum, Handryans Bessie, Camat Lobalain, Nusry Zacharias, Kapolsek Lobalain, Ipda I Gede Putu Parwata.
Untuk diketahui, ternak ayam petelur Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesma) Lobalain Mandiri terletak di Jln Oeteas, Desa Helebeik, Kecamatan Lobalain.
(****)
